Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyerukan perlunya kesepakatan global untuk melindungi keanekaragaman hayati dengan skala dan ambisi yang sama dengan pakta iklim Perjanjian Paris.
Berbicara melalui konferensi video di Forum Ekonomi Dunia, Selasa (26/1), von der Leyen mengatakan UE akan melobi untuk kesepakatan seperti itu pada KTT keanekaragaman hayati PBB COP-15 yang rencananya digelar di Kunming, Tiongkok pada akhir tahun ini.
"Ini harus seperti COP21 untuk iklim, karena kita membutuhkan kesepakatan gaya Paris untuk keanekaragaman hayati," katanya.
KTT Kunming ditunda tahun lalu karena pandemi virus korona, dan pemerintah dunia fokus untuk memerangi wabah tersebut serta memulai kembali menata ekonomi mereka.
Namun von der Leyen, yang juga seorang dokter sebelum menjadi politisi Jerman, mengatakan melindungi beragam spesies dan habitat bisa menjadi kunci untuk melindungi kesehatan manusia.
"Jika kita tidak segera bertindak untuk melindungi alam, pandemi berikutnya akan segera terjadi," katanya, mengutip anekdot yang menyarankan penggundulan hutan di Afrika telah menggusur kelelawar dan berkontribusi pada wabah Ebola.
"Bagi mereka yang lebih menyukai kasus bisnis, ini dia: Lebih dari setengah dari PDB global bergantung pada keanekaragaman hayati yang berfungsi tinggi dan berjasa bagi ekosistem, dari makanan hingga pariwisata," katanya.
Forum Ekonomi Dunia adalah pertemuan tahunan para pemimpin politik dan bisnis, yang biasanya diadakan di kawasan resor di Davos, Swiss, tetapi tahun ini diadakan secara online lantaran adanya pandemi.
Von der Leyen memuji komitmen Presiden AS yang baru Joe Biden untuk kembali ke Perjanjian Iklim Paris 2016, yang telah ditinggalkan oleh pendahulunya Donald Trump. Dia mengatakan rencana pemulihan ekonomi Komisi Eropa, yang disebut Kesepakatan Hijau, akan meningkatkan pertumbuhan sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi keanekaragaman hayati. (AFP/M-4)
Event ini digelar Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dengan kategori Fun Run 5K dan 10K, Trail Run 27K dan 50K.
Sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia, dihitung mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, hingga limbah
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Selain menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga dinilai dapat membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang membuatnya, sehingga turut mendukung perekonomian rumah tangga.
Peringatan Hari Bumi Internasional sebagai momentum penting untuk mengingatkan akan tanggung jawab menjaga kelestarian planet yang kita tinggali.
Penurunan emisi CO2 terbesar dalam sejarah amat mungkin terjadi.
Rencana ini ditargetkan berjalan tahun depan
Pencemar terbesar udara Ibu Kota adalah partikulat PM 2.5 atau partikel debu berukuran 2.5 mikron yang bersumber dari kendaraan bermotor, asap cerobong industri, debu, dan infrastruktur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapati adanya pencemaran udara yang sangat tinggi di titik-titik pintu keluar tol di kawasan Jakarta Selatan khususnya pada malam hingga pagi hari
Dishub DKI sedang mengindentifikasi pintu keluar tol mana saja yang kerap dilalui kendaraan berat untuk masuk ke Jakarta
SETELAH polusi Jakarta menempati peringkat terburuk di dunia pada situs pemantau udara www.airvisual.com, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mewajibkan uji emisi bagi kendaraan berat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved