Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PANDEMI memang menghantam seluruh lapisan masyarakat, dan dampaknya terasa lebih dalam di kalangan masyarakat lapisan bawah. Badan Pusat Statistik pun mencatat jumlah orang miskin bertambah cukup signifi kan.
Akan tetapi, di tengah kondisi demikian, kita juga melihat, terutama di media sosial, aksi para orang kaya yang ‘memamerkan’ kehidupan mewah mereka. Para orang kaya itu berasal dari kalangan yang beragam. Ada selebritas, pengacara, politikus, ataupun pengusaha.
Tipikal orang-orang kaya di Indonesia memang terkenal suka mempertontonkan sesuatu yang berlebihan dari mereka, baik itu rumah, kendaraan, maupun harta benda lainnya. Media sosial pun menjadi wahana untuk menyebarkan ‘kelebihan’ mereka.
Bahkan, dari segi bahasa, ada ungkapan horang kayah (‘melebihkan’ huruf h di awal dan di akhir kata ‘orang kaya’) untuk mengungkapkan bagaimana kalau mereka itu hobi mempertontokan ‘kelebihan’ kekayaannya. Di media sosial Twitter sempat muncul tagar #horangkayah, dengan kiriman berupa lelucon tentang orang kaya. Misalnya, ’Kemarin aku beli mobil, gara-gara hadiahnya payung cantik. Lucu deh payungnya. #horangkayah’.
Masih terkait dengan bahasa, ada juga sebutan untuk mereka, seperti crazy rich atau tajir melintir.
Belakangan, yang tengah ramai, kata sultan digunakan sebagai sebutan untuk orang-orang kaya model itu. Tidak tahu kapan persisnya sebutan sultan mulai tersemat atau disematkan pada orang-orang kaya tersebut, terutama di kalangan selebritas.
Yang jelas, sebutan sultan bagi mereka terkait kekayaan yang dimiliki, dan dengan kekayaan itu mereka kerap ‘mempertontonkan’ selalu bisa mewujudkan apa pun yang diinginkan. Jadi, bukan karena menguasai atau memimpin sebuah wilayah. Padahal, kalau logika itu yang mendasari sebutan sultan bagi mereka, sebenarnya itu sudah terbantahkan.
Kita sebut beberapa sultan di Tanah Air yang benar-benar masih menggunakan gelar itu sampai sekarang, seperti Sultan Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Jawa Barat, Sultan Ternate dan Tidore di Maluku, Sultan Buton di Sulawesi Tenggara, dan Sultan Yogyakarta. Mereka tidak pernah memamerkan kekayaan yang dimiliki. Yang ada, sejak zaman penjajahan dulu, dari kalangan mereka banyak muncul pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Sebut saja Sultan Hasanuddin dari Gowa, Sulawesi Selatan, Sultan Baabullah dari Ternate, Maluku Utara, dan Sultan Hamengku Buwono IX dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka terkenal bukan karena kekayaannya, melainkan berkat perjuangannya melepaskan bangsa ini dari penjajahan.
Dari situ jelas, penggunaan sebutan sultan untuk orang-orang kaya yang suka memamerkan kekayaan sejatinya telah mendistorsi dan bahkan mendegradasi makna gelar sultan.
Karena itu, saya menduga, sebutan sultan di Indonesia untuk orang-orang kaya yang ‘merasa’ bisa membeli dan mewujudkan apa saja yang mereka inginkan itu muncul dari pengaruh luar Indonesia. Kita sering lihat bagaimana gaya hidup supermewah Sultan Brunei Darussalam dan keluarganya yang sering diekspos media massa. Mungkin itu salah satu yang memicu munculnya sebutan sultan bagi orangorang kaya di Indonesia.
Kata sultan sendiri berasal dari bahasa Arab. Kata itu sering digunakan untuk mengacu pada kepala monarki muslim yang berkuasa atas sebuah wilayah atau negara Islam.
Tentu, yang diharapkan muncul saat ini ialah ‘sultan’ yang suka ber bagi di tengah pandemi, bukan ‘sultan’ yang gemar pamer kemewahan.
Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!
Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.
SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika.
Bapak tuh KORUPTOR yang ciamik, Paling berani tapi okeeeee. Ampuuun... Jangan dipuja puji dooong..
PANDEMI covid-19 menghantam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali kesehatan jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved