Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Banyak orang pernah menangis. Namun, tak melulu karena sedih. Kegembiraan pun bisa memantik air mata. Baru-baru ini, terdapat sebuah penelitian ilmiah tentang air mata kegembiraan yang dimuat dalam arsip online PsyArXiv yang berjudul ‘A Model Positive Tears’.
Dilansir dari Psychology Today pada Minggu (15/11), para peneliti menggunakan database internasional sebanyak 13.124 orang dari 40 negara yang berbeda. Para responden diminta untuk mengingat peristiwa yang membahagiakan hingga meneteskan air mata, dan kemudian para responden menggambarkan situasi tersebut.
Secara keseluruhan, hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ada empat penyebab air mata kegembiraan atau positif, yaitu:
1. Afeksi
Jenis air mata ini sering kali terjadi ketika seseorang mengalami kebaikan yang tak terduga dan cinta yang luar biasa, misalnya selama pernikahan. Perasaan utama yang terkait dengan jenis air mata ini adalah kehangatan, kebersamaan, dan kasih sayang. Jenis air mata ini merupakan air mata kegembiraan yang paling umum dalam penelitian, yaitu sekitar 55% kasus.
2. Prestasi
Jenis air mata ini sering kali muncul dalam konteks performa luar biasa, misalnya memikirkan kemenangan acara olahraga besar atau mendapatkan hadiah penting. Hal ini sering terjadi ketika seseorang mengatasi hambatan dan masalah besar, contohnya berhasil mendapatkan pekerjaan. Perasaan utama yang terkait dengan jenis air mata ini adalah kesombongan. Dalam penelitian, jenis air mata ini terjadi pada sekitar 29% kasus.
3. Keindahan
Jenis air mata ini sering kali muncul ketika sesuatu dianggap sangat indah. Hal ini dapat mencakup keajaiban alam, menonton pertunjukan musik yang menakjubkan, atau melihat karya seni yang indah. Perasaan utama yang terkait dengan jenis air mata ini adalah rasa kagum serta dalam penelitian ini terjadi sekitar pada sekitar 8% kasus.
4. Hiburan
Jenis air mata ini sering muncul dalam situasi yang sangat lucu, misalnya dengan tertawa terbahak-bahak hingga menangis. Perasaan utama yang terkait dengan jenis air mata ini adalah perasaan geli dan ringan, serta dalam penelitian air mata ini paling langka, yaitu sekitar 3% kasus.
Adapun penemuan lain dalam penelitian ini adalah jenis kelamin juga sangat berpengaruh terhadap air mata kegembiraan ini, karena pada umumnya wanita cenderung meneteskan air mata dalam situasi emosional yang menggembirakan. (PsychologyToday/Yulia Kendriya Putrialvita /M-2)
Keluar dari zona nyaman bukan hal yang mudah, tapi penting meningkatkan kualitas hidup seseorang. Simak tips untuk keluar dari zona nyaman.
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
Tanamkan hal positif tentang sekolah, misalnya banyak teman untuk bermain, hindari memberikan tuntutan berlebihan pada anak.
Ibu yang mengalami baby blues diminta berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved