Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebuah spesies baru primata ditemukan di pedalaman hutan Myanmar. Spesies baru tersebut dinamakan Popa Langur, sesuai dengan nama gunung tempat mereka ditemukan, Popa.
Popa Langur diketahui sebagai spesies baru setelah ilmuwan menemukan perbedaan yang mereka miliki dengan spesies primata yang ada. Mereka memiliki perbedaan pada bentuk mata dan warna bulu yang lebih abu-abu.
Para peneliti sebelumnya menemukan adanya jejak DNA primata yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Penelitian akhirnya dilakukan di Natural History Museums, London, Leiden, New York, dan Singapore.
Dari hasil penitian itu diketahui bahwa memang DNA itu memang berasal dari spesies baru atau belum pernah ditemukan. Penelusuran dilakukan untuk mengetahui jumlah dan habitat Popa Langer.
Namun, hasil penelusuran menemukan fakta bahwa meski baru ditemulan, Popa Langur saat ini sudah pada kondisi terancam punah. Diperkirakan hanya tersisa kurang dari 200 ekor Popa Langur yang ada di hutan.
"Popa Langur baru ditemukan tapi sudah masuk kategori terancam punah. Menjadi sangat penting saat ini untuk menjaga eksistensinya dengan tidak mengganggu dan merusak habitatnya," ujar peneliti dari conservation group Fauna & Flora International, Frank Momberg, seperti dilansir bbc.com, Rabu, (11/11). (M-2)
Skinproof memastikan bahwa produk-produk skincare yang beredar memiliki keamanan dan kualitas yang diharapkan oleh konsumen.
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
Potensi yang dimiliki Indonesia harus dijaga serta dikembangkan oleh para peneliti sehingga nantinya industri herbal di Indonesia bisa semakin meningkat produksinya.
Ronaldo mampu meningkatkan jumlah followers Instagramnya hingga dua kali lipat atau sekitar 47% dalam setahun terakhir.
PERSIB Bandung secara resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919, dengan merujuk pada hasil riset tim Unpad.
Sejatinya waktu kita cukup terbatas. Karena itu, jika tidak piawai, kita akan kehilangan kesempatan mencapai kondisi emas di tahun 2045.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved