Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pelaku Industri Film Nyatakan Perang Melawan Pembajakan

Fathurrozak
07/11/2020 20:05
Pelaku Industri Film Nyatakan Perang Melawan Pembajakan
Pelaku film Indonesia menyatakan perang melawan pembajakan.(Unsplash/ Jeremy Yap)

PEMBAJAKAN masih menjadi isu utama dalam industri perfilman Indonesia. Ketua APROFI Edwin Nazir menyebut kerugian akibat pembajakan film tiap tahunnya mencapai Rp5 miliar.

Pembajakan masih menjadi isu krusial dan menjadi tantangan bagi para pelaku industri film Indonesia. Terbaru, kasus itu menimpa film Story of Kale, yang ditayangkan di platform OTT. Sutradara Angga Sasongko pun melaporkan para pembajak ke pihak kepolisian.

 Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Edwin Nazir, mengungkapkan setiap tahunnya, akibat pembajakan film kerugian mencapai angka Rp5 miliar.

"Pembajakan itu sama dengan mencuri, yang dicuri adalah hak kekayaan intelektual. Karena itu, pembajakan harus ditindak tegas. Akibat pembajakan, kerugian industri film nasional mencapai Rp 5 triliun setiap tahunnya," ucap Edwin melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (6/11).

Dewan Pembina APROFI Mira Lesmana juga menyatakan pembajakan perlu dihadapi dengan serius. Sebab, hal itu dapat mengancam rantai ekosistem mereka yang berada di industri ini.

"Artinya, semua pekerjaan terkait pembuatan film juga terancam, mulai dari produser, aktor, sampai ke catering hingga ke supir transportasi produksi," ungkap Mira. Ia pun menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap pembajak, sebagai salah satu upaya mengubah pola pikir masyarakat.

Sementara itu, Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Chand Parwez juga menekankan agar para pelaku industri film untuk aktif bersuara mengenai isu pembajakan. Dia juga mengutarakan, kekuatan hukum perlu ditegakkan. Senada dengan Chand Parwez, anggota Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) HB Naveen, mengungkapkan perlunya sinergi antar pihak untuk meruntuhkan pembajakan. 

"Seluruh stakeholder mulai dari aktor, sutradara, rumah produksi nasional maupun internasional, hioskop, OTT, jaringan televisi, pemerintah melalui kementerian yang berwenang, serta lembaga lainnya seperti kepolisian dan kantor pajak, harus bersatu dalam memerangi kejahatan ini. Bersama kita dapat membangun Satuan Tugas pemberantasan pembajakan dengan kesamaan misi, dedikasi para pejabat terpilih, protokol dan misi yang baik kita dapat terus berjuang. Menyatukan tekad dan langkah nyata bersama tentu akan lebih kuat dibanding melangkah secara terpisah," kata Naveen. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya