Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Agar Perempuan Lebih Mahir Tangkal Hoaks

Abdillah Marzuqi
20/10/2020 06:50
Agar Perempuan Lebih Mahir Tangkal Hoaks
(Ilustrasi) UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) dan WhatsApp meluncurkan program pelatihan bertemakan perempuan melawan hoaks.(Unsplash/ Jornada Produtora)

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) dan WhatsApp meluncurkan program pelatihan bertemakan Perempuan Melawan Hoaks Politik di WhatsApp Grup dalam Pilkada 2020. Pelatihan itu bertujuan untuk mendukung para tokoh komunitas perempuan di empat kota menjadi agen perubahan dalam memerangi penyebaran hoaks sepanjang Pilkada 2020. 

Pelatihan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil riset berjudul Grup WhatsApp dan Literasi Digital Perempuan Indonesia yang dipublikasikan awal tahun ini oleh Departemen Ilmu Komunikasi UGM. 

Bagi kebanyakan perempuan, WhatsApp adalah perpanjangan dari kehidupan sosial di mana lebih dari separuh grup WhatsApp mereka adalah keluarga dan teman-teman. Sebanyak 70% dari 1.250 responden perempuan mengaku memiliki hingga 10 grup WhatsApp, yang seringkali menjadi tempat di mana mereka terpapar hoaks dan disinformasi.

“Riset juga menunjukkan, 74% dari perempuan yang terpapar hoaks memilih untuk tidak menanggapi pesan meragukan yang diterima karena menghindari konflik. Padahal, kami melihat perempuan justru berkesempatan membawa perubahan dalam komunitasnya asalkan terbekali dengan pelatihan literasi digital yang tepat. Inilah mengapa kami berkolaborasi dengan WhatsApp untuk menyelenggarakan rangkaian program pelatihan ini,” kata Novi Kurnia, Ketua Program Magister Ilmu Komunikasi UGM dalam rilis tertulis (19/10).

Salah satu peserta pelatihan yang telah mendaftarkan dirinya adalah Andi Sri Wulandani, perempuan berumur 38 tahun dari Makassar. Andi pernah bekerja di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Soppeng dan kini mengepalai sebuah institusi penelitian di Makassar.

“Tanpa pengetahuan dan kesadaran yang cukup, mudah bagi kita untuk terperangkap dalam informasi yang belum pasti kebenarannya. Oleh sebab itu, saya tidak sabar untuk mengikuti pelatihan ini dan berharap ilmu yang saya dapatkan bisa saya bagikan ke komunitas saya. Saya yakin kita bisa bersama-sama melawan hoaks dengan upaya kolaboratif,” ujar Andi.

Pelatihan ini akan diadakan di empat kota/kabupaten terpilih, yakni Tangerang Selatan, Mamuju, Tomohon, dan Makassar. Keempat lokasi ini diidentifikasi oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai daerah yang rentan konflik akibat disinformasi. 

“Di Makassar sendiri, 58% perempuan rata-rata menerima satu hingga tiga pesan yang menyesatkan dari grup mereka setiap harinya. Lebih dari tiga perempat isi pesan-pesan tersebut berkaitan dengan politik,” tambah Novi yang juga merupakan koordinator pelatihan.

Direktur Kebijakan Publik WhatsApp APAC Clair Deevy percaya teknologi dan peningkatan literasi digital yang baik dapat menjadi solusi atas isu tersebut.
“Cara terbaik untuk melawan hoaks adalah menggabungkan fitur aplikasi dengan kolaborasi bersama para pendidik terbaik,” kata Deevy. 

“Aplikasi kami menginfokan penggunanya jika pesan yang mereka terima pernah diteruskan dan membatasi jumlah penerusan pesan. Dan tentu saja sekarang kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan institusi seperti Universitas Gadjah Mada. Tidak sekadar mendukung proyek riset mereka, bahkan hingga menyediakan pelatihan bagi pengguna WhatsApp untuk turut melawan hoaks dan disinformasi,” tambah Deevy.

Pelatihan itu akan berlangsung dari tanggal 19 sampai 23 Oktober 2020, diikuti dengan sesi pendampingan hingga akhir tahun. Para peserta akan dibagi ke dalam beberapa kelompok dan menerima sesi pembinaan melalui grup WhatsApp. Mereka juga akan dibekali dengan materi pembelajaran yang memudahkan mereka meneruskan apa yang sudah mereka pelajari kepada komunitas mereka. (Zuq/M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya