Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MAQUINN Couture, sebuah rumah mode adibusana Indonesia terpilih sebagai delegasi tunggal Indonesia di ajang Milan Fashion Week (MFW) 2020. Janice Pradipta dan Benita Pradipta, Direktur Kreatif Maquinn Couture akan menghadirkan busana akulturasi budaya Indonesia dan Eropa bertajuk Pilgrimage di panggung virtual MFW 2020. Peragaan virtual akan dilakukan pada malam ini, Sabtu (26/9) secara langsung dari Italia.
“Kami sangat senang dan berterima kasih bisa diberi kesempatan untuk bisa menamilkan karya kami di MFW ini. Saya bersyukur kami diberikan kesempatan bahwa kami bisa terpilih sebagai delegasi tunggal dari Indonesia,” ujar Janice, dalam jumpa pers virtual, (26/9).
Janice mengatakan, untuk MFW itu, ia mengangkat tema akulturasi budaya Indonesia dan Eropa dengan sentuhan batik yang sangat kental tanpa menghilangkan sentuhan gaya Eropa.
“Untuk memadukannya bukan hal yang mudah karena ketika desain akulturasi segala sesuatu harus seirama dan selaras tanpa hilangkan kepribadian suatu bangsa. Saya berupaya untuk mengenalkan sekaligus menunjukkan pada semua orang bahwa batik mampu berbaur dengan semua budaya di luar tanpa kehilangan jati diri dan keindahannya,” ujar Janice.
Motif batik yang dipilih dipadukan dengan gaya busana Eropa yang memiliki makna-makna filosofi di baliknya. “Kami juga menghadirkan busana yang kental akan tema harmoni kehidupan para leluhur di masa lampau. Ada sentuhan serangga, hewan, dan tumbuhan, menggambarkan keharmonisan hubungan semua makhluk hidup di masa lalu,” tambahnya.
Perwakilan Pemerintah RI di Roma, Esti Andayani, mengatakan bahwa terpilihnya perwakilan RI di MFW merupakan hal yang sangat baik bagi Indonesia. Pengenalan budaya Indonesia akan lebih tersalurkan melalui ajang bergengsi tersebut. “Saya harap mereka bisa terus berkreasi dan berkarya tanpa meninggalkan ciri khas leluhur kita Indonesia,” tutur Esti. (M-1)
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.
Di koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature, teknik lipat kertas digunakan untuk mencipta siluet kimono dan bentuk-bentuk kepompong.
Kali ini terinspirasi dari buku ilustrasi bunga-bunga dan Era Regensi Inggris, Biyan menyuguhkan koleksi yang mengawinkan kenaifan, kemewahan, dan kesan boyish.
Perlu ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara mengejar passion dan pendidikan formal.
Renda itu tampil dalam ragam motif dan intensitas, ada yang tampak seperti jaring halus saja namun ada pula dengan pola bunga besar dengan mata lubang yang besar.
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved