Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SYNCHRONIZE Fest mengikuti beberapa festival musik akbar Indonesia untuk menunda penyelenggaraan tahun ini.
Synchronize yang awalnya direncanakan pada 2-4 Oktober, kemarin Minggu, (6/9) mengumumkan untuk penundaan festival. Pengumuman itu disampaikan melalui akun resmi Instagram dan Twitter Synchronize. Penundaan ini menggenapi beberapa festival musik akbar di Indonesia yang digelar tahun ini. Seperti Hammersonic, We The Fest, dan kini Synchronize.
Sebelumnya, direktur program Synchronize Kiki Aulia Ucup sempat menyatakan rencana tracing pada H-30 bagi mereka yang sudah memegang tiket. Namun, dengan pengumuman ini artinya juga membatalkan beberapa skema yang telah disiapkan. Synchronize sebelumnya telah membuka penjualan tiket awal terusan pada awal tahun.
“Pihak penyelenggara telah berusaha yang terbaik untuk mewujudkan perhelatan Synchronize Fest, namun ini adalah keputusan terbaik yang diambil demi memprioritaskan kesehatan dan keamanan bagi seluruh pengunjung dan pihak yang terlibat,” bunyi pengumuman pihak penyelenggara.
Selanjutnya, para pemegang tiket diberikan pilihan antara refund dan non-refund. Mereka yang memilih non-refund tiket tahun ini masih berlaku untuk helatan festival tahun depan. Selain itu, mereka juga mendapat komplimen berupa kaus merchandise. Baik pemegang tiket yang memilih refund maupun non-refund bisa memproses per 18 hingga 25 September di situs resmi festival.
Tahun ini, awalnya Synchronize mengusung tema Environmental, History, Hybrid. Festival yang menggabungkan musik lintas genre dan generasi itu menjadi salah satu hajat besar di industri musik yang mampu menyedot banyak pengunjung. Beberapa nama ikonik yang pernah manggung di antaranya ialah Raja Dangdut Rhoma Irama, kelompok musik kasidah Nasida Ria, reuni Club Eighties, dan almarhum Didi Kempot. (M-1)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung International BNI Java Jazz Festival 2025 melalui aktivitas wondr Treasure Hunt.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Selain pameran seni, kegiatan ini juga meliputi lokakarya, pasar kreator, permainan, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan karakter favorit anak-anak.
Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Karangrejo, Magelang, Jawa Ttengah, membawa berkah bagi pelaku UMKM lokal.
Kabupaten Padang Pariaman menggelar Festival Juadah 2025 sekaligus dalam rangka membangkitkan gairah UMKM di daerah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved