Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Tim peneliti yang berbasis di Tiongkok mengembangkan mekanisme tes deteksi dini kanker. Tes bernama PanSeer itu disebut mampu mengidentifikasi hingga empat tahun sebelum kemunculan gejala. Mekanisme itu menguji darah non-invasif (PanSeer) dari individu yang tidak memiliki gejala, tetapi belakangan didiagnosis kanker.
"Kami menunjukkan bahwa lima jenis kanker dapat dideteksi melalui tes darah berbasis metilasi DNA hingga empat tahun sebelum diagnosis konvensional," tulis tim peneliti dalam jurnal Nature Communications.
Meski demikian, tes itu diakui tidak hendak memprediksi kemunculan kanker, tetapi mendeteksi pertumbuhan sel kanker yang belum menyebabkan gejala.
“Tes PanSeer mencapai hasil awal yang menggembirakan dan menjanjikan. Tes ini mungkin dapat mendeteksi kanker dalam sampel darah yang diambil bertahun-tahun sebelum diagnosis. Ini adalah hasil awal yang sekarang perlu divalidasi dalam studi yang lebih besar," terang Samantha Harrison dari Cancer Research UK sebagaimana dilansir The Guardian.
Tes itu didasarkan pada penyaringan bagian DNA tertentu dalam plasma darah untuk menemukan metil yang sering muncul dalam DNA tumor.
Para peneliti menggunakan teknik yang memungkinkan pengambilan DNA dalam tingkatan terkecil. Mereka lalu menggunakan algoritma pembelajaran mesin (machine learning; bagian dari kecerdasan artifial) untuk menganalisa adanya kemungkinan tumor.
Sampel diperoleh dari plasma darah yang dikumpulkan dari individu di Tiongkok antara 2007-2014. Hasilnya ada 414 sampel yang tetap bebas kanker sejak pengambilan darah lima tahun lalu. Sementara itu, 191 sampel didiagnosis kanker perut, kolorektal, hati, paru-paru, atau esofagus dalam waktu empat tahun setelah darah diambil. (The Guardian/M-2)
Upaya menjadikan riset dan inovasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan peta jalan yang jelas, mudah dipahami, dan disepakati pemangku kepentingan.
Kerja sama dengan University of Waterloo itu berada dalam FINCAPES Project yang didanai oleh Pemerintah Kanada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan upaya penguasaan riset jadi tanggung jawab bersama.
Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved