Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

PIFF 2020 Hadirkan Puluhan Sinema Berkelas

Fathurrozak
20/2/2020 15:25
PIFF 2020 Hadirkan Puluhan Sinema Berkelas
Poster Plaza Indoinesia Film Festival(dok. PIFF)

PLAZA Indonesia Film Festival kembali hadir pada Februari ini. Sejumlah film internasional ikut meramaikan festival tersebut.
Tahun ini, ada sembilan film feature dan satu kompilasi film pendek. Kesembilannya ialah dua karya restorasi milik maestro Italia Federico Fellini, La Dolce Vita (1960), dan 8 1/2 (1963). Kedua film itu pernah meraih penghargaan di ajang Academy Awards. Penayangan kedua film ini juga sekaligus untuk tribut seabad kelahiran Fellini.

Selain kedua film sineas Italia ini, akan ditayangkan pula film-film yang mendapat nominasi di Oscar 2020. Di antaranya, The Lighthouse yang dibintangi aktor Robert Pattinson dan Willem Dafoe. Film besutan Robert Eggers itu masuk dalam nominasi sinematografi terbaik. The Lighthouse juga meraih penghargaan di Film Spirit Independent Awards, untuk sinematografi terbaik dan aktor pendukung terbaik.

Plaza Indonesia Film Festival yang kini memasuki tahun kelima dan penyelenggaraan kedelapan ini juga kali pertama menghadirkan feature dokumenter, lewat Honeyland. Film asal Makedonia Utara ini juga masuk nominasi Oscar untuk kategori film feature internasional dan nominasi dokumenter terbaik.

Mengusung tema Colors of Love, kurator PIFF, Sugar Nadia menyebut karena penyelenggaraan juga bertepatan pada Februari, yang identik dengan perayaan valentine. PIFF akan berlangsung pada 24-28 Februari.

"PIFF karena ada di bulan Februari maka juga relate dengan tema cinta. Tema besarnya untuk kurasi di PIFF, kami ingin tampilkan film-film dari festival terbaik di dunia. Terutama tiga besar, ada dari Festival Venesia, Berlin, dan film-film dari nominasi Oscar," terang Sugar.


Menurut dia, karena festival tahun ini juga bekerja sama dengan Jogja Asian NETPAC Film Festival (JAFF), maka dihadirkan pula film-film yang pernah tayang di sana. "Mungkin memang ada di JAFF, tapi banyak juga audiens di Jakarta yang belum berkesempatan menyaksikan di Yogyakarta. Selain itu, kami juga mencari film terbaik namun yang memang tidak bisa diakses (tidak didistribusikan) di Indonesia," papar Sugar.

Seperti dua tahun berturut-turut belakangan, PIFF juga kembali menghadirkan sesi lokakarya bersama para sineas profesional. Kali ini, PIFF bekerja sama dengan bioskop alternatif Kinosaurus untuk menyelenggarakan klinik film. Nantinya, akan ada empat kelas, yang akan menghadirkan Mira Lesmana-Riri Riza, Joko Anwar-Tara Basro, Ical Tanjung, dan Chitra Subiyakto.

Meskipun saat ini seluruh film yang diputar di PIFF sudah penuh penonton yang registrasi, pihak penyelenggara mengingatkan bahwa tidak ada salahnya yang tetap ingin menyaksikan film-film dunia untuk tetap mendaftar dan masuk di daftar tunggu. Sebab, ada kemungkinan penonton yang telah mendaftar terlebih dahulu ada yang tidak hadir. Penonton yang masuk daftar tunggu pun dianjurkan untuk datang lebih awal saat jadwal pemutaran.

Berikut film-film yang tayang di PIFF 2020. La Dolce Vita dan 8 1/2 (Italia), Honeyland (Makedonia Utara), House of Hummingbird (Korea), The Lighthouse (Amerika Serikat), Monos (Kolombia), System Crasher (Jerman), The Science of Fictions (Indonesia), Mountain Song (Indonesia), dan kompilasi film pendek JAFF; Tak Ada yang Gila di Kota Ini (Indonesia), Kembalilah dengan Tenang (Indonesia), Bura (Indonesia), dan I am Zal (Iran). (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya