Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Misteri Oksigen di Planet Merah

Irana Shalindra
18/11/2019 15:19
Misteri Oksigen di Planet Merah
Curiosity melaju di antara bebatuan Mount Sharp, di Planet Mars.(AFP/NASA)

Kadar oksigen dalam udara Mars berubah dengan cara yang belum dapat dijelaskan oleh pengetahuan akan proses kimiawi saat ini.

Itulah klaim para ilmuwan yang tengah mengerjakan misi penjelajah Curiosity, sebagaimana dilansir oleh BBC.

Mereka menemukan bahwa jumlah oksigen di "udara" Mars naik 30% di musim semi dan musim panas. Polanya tetap menjadi misteri, tetapi para peneliti mulai mempersempit kemungkinan.

Dugaan sementara, perubahan tersebut bersifat geologis. Namun, para ilmuwan planet tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan penjelasan yang melibatkan kehidupan mikroba.

Temuan akan pola perubahan udara Mars itu diperoleh setelah Curiosity, melalui instrumen Sample Analysis at Mars (SAM), menghimpun sampel selama kurang lebih tiga tahun waktu Mars (atau nyaris enam tahun waktu Bumi).

Para ilmuwan mengukur perubahan musiman dalam gas yang mengisi udara langsung di atas permukaan Kawah Gale di Mars, tempat Curiosity mendarat.

Temuan itu kini telah dipublikasikan di jurnal JGR-Planets.

Atmosfer Mars secara umum terdiri dari karbon dioksida (CO2), dengan sejumlah kecil gas lain seperti nitrogen molekuler (N2), argon (Ar), molekul oksigen (O2) dan metana (CH4).

Nitrogen dan argon mengikuti pola musiman yang dapat diprediksi, berubah sesuai dengan seberapa banyak CO2 di udara (yang pada gilirannya terkait dengan perubahan tekanan udara). Para ilmuwan mengira oksigen akan mengikuti pola ini juga, tetapi ternyata tidak.

Kadar oksigen naik selama setiap musim semi belahan bumi utara dan kemudian berkurang pada musim gugur.

Mereka mempertimbangkan kemungkinan bahwa molekul CO2 atau air (H2O) melepaskan oksigen ketika mereka pecah di atmosfer, yang menyebabkan kenaikan berumur pendek. Namun, membutuhkan air lima kali lebih banyak daripada yang ada sebenarnya untuk menghasilkan oksigen tambahan, dan CO2 memecah terlalu lambat untuk menghasilkannya dalam waktu yang singkat.

"Kami tahu oksigen diciptakan dan dihancurkan di Mars melalui energi matahari yang memecah molekul CO2 dan H2O, yang keduanya diamati di atmosfer Mars. Hal yang tidak masuk akal adalah skala perubahannya --itu tidak tidak sesuai perkiraan," terang Dr Manish Patel, dari Universitas Terbuka - yang tidak terlibat dengan penelitian ini, mengatakan kepada BBC News.

Dr Timothy McConnochie, dari University Maryland di College Park, yang merupakan salah satu penulis di makalah JGR-Planets, mengatakan kepada BBC: "Anda dapat mengukur molekul uap air di atmosfer Mars dan Anda dapat mengukur perubahan kadar oksigen ... Tidak ada cukup molekul air (untuk skala perubahan tersebut). (M-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik