Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Sampah Gawai Diolah Jadi Medali Olimpiade di Jepang

Suryani Wandari
03/9/2019 17:05
Sampah Gawai Diolah Jadi Medali Olimpiade di Jepang
Warga Jepang memasukkan sampah elektronik di kotak sumbangan yang kemudian akan didaurulang menjadi medali.(AFP)

SAMPAH elektronik memang sudah lama dikenal mengandung banyak bahan kimia berbahaya seeprti misalnua klorin, timbal hingga merkuri. Di sisi lain, berbagai perangkat elektronik tersebut juga mengandung logam mulia.

Langkah brilian dan inspiratif untuk mengurangi sampah elektronik dilakukan panitia Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020. Mereka memanfaatkan sampah elektronik, khususnya dari gawai untuk membuat medali olimpiade.

Dilansir dari scmp.com pada 29 agustus 2019, langkah daur ulang sampai gawai itu diumumkan secara resmi langsung oleh komite penyelenggara. Setidaknya mereka membutuhkan sekitar 5.000 medali emas, perak, perunggu untuk olimpiade, dan paralimpiade.

Lebih hebat lagi, pengumpulan sampah elektronik dilakukan dengan partisipasi masyarakat. Masyarakat Jepang yang memang sudah sangat terbiasa dengan pemilahan dan daur ulang pun menyambut antusias gerakan itu.

Kini hampir 80.000 ton ponsel dan perangkat elektronik kecil telah dikumpulkan selama dua tahun terakhir. Menurut laporan, sekitar 32kg (71 pon) emas, 3.490kg (7.700 pon) perak dan 2.120kg (4.850 pon) perunggu diekstraksi dari gawai yang disumbangkan.

Tak hanya mengumpulkan sampah elektronik, ada pula pemilihan desain medali. "Ada juga keseimbangan yang indah antara desain medali dan pita mereka," kata Ryohei Miyata, ketua panel pemilihan desain medali Tokyo 2020. "Itu membuatku ingin berjuang untuk mendapatkan medali," lanjutnya yang kemudian memuji kreasi ramah lingkungan sebagai 'medali terbaik di dunia'. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya