Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Orkestra Trust Siap Alunkan Lagu-Lagu Nusantara di Wina

Fathurrozak
24/7/2019 19:40
Orkestra Trust Siap Alunkan Lagu-Lagu Nusantara di Wina
Gedung Wiener Musikverein disebut-sebut sebagai salah satu concert hall terbaik dunia.(Wikipedia)

Trust, kelompok orkestra yang beranggotakan anak-anak muda, bakal berangkat ke Wina, Austria, pada Agustus ini, untuk tampil dalam ajang The World Orchestra 2019. Keikutsertaan Trust (Trinity Youth Symphony Orchestra) di Wina merupakan kali ketiga mereka tampil di panggung internasional. Sebelumnya, mereka sempat manggung di Malaysia dan Australia. Keberangkatan mereka ke Wina pun berkat penampilan apik di negeri Kanguru. Mereka meraih medali perak dalam Australian International Music Festival 2015. Sehingga, mereka cukup mendaftar lewat jalur undangan, meski tetap ada seleksi.

Pengaba sekaligus pengaransemen komposisi yang akan dibawakan Trust, Nathania Karina, mengungkapkan perlu adanya relevansi dalam orkestra agar tetap bisa dinikmati publik termasuk anak muda, sebagai pemusiknya, yang berkisar usia paling dewasa 27 tahun.

"Orkestra secara kultur berakar pada tradisi barat, namun kami punya mimpi besar bahwa kami orang Indonesia bisa mengenalkan musik klasik di level internasional. Tidak mudah, karena selama ini mereka yang dari Indonesia, ketika di internasional yang ditampilkan ialah seni murni. Sementara kami main alat musik barat, dengan konteksnya orkestra. Maka itu, kami mau dan harus bawa nama Indonesia, dengan khusus memainkan lagu Indonesia," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, (23/7).

Relevansi pula, yang selama ini menjadi prinsip Trust dalam membina para musisi muda di ranah orkestra. Trust yang sudah berusia tujuh tahun liat dalam peleburan musik klasik dengan lintas genre lain. Sebab, meski idealisme menjadi salah satu yang menjadi keteguhan, tetapi mereka perlu adaptif dalam memberikan suguhan ke publik. Misalnya saja, mereka menggelar konser musik klasik yang menggubah lagu-lagu tema dari film animasi. Terbukti, banyak peminatnya dengan total dua ribu tiket ludes dalam 12 hari.

Dengan lima lagu tradisi dari beberapa daerah di Indonesia seperti di antaranya Bali, Jawa, dan Sumatra ini, Trust bermain selama 45 menit. Bukan hanya bermain alat musik, mereka juga akan mempertontonkan nukilan tarian Ratoh Jaroe, Saman, dan Kecak.

"Karena ini festival orkestra, jadi tidak membawa grup tari, satu-satunya cara ya tariannya yang harus menarikan mereka juga. Semua harus belajar menari, untuk kemudian dipilih yang paling mendekati gerakan tariannya," lanjut Nia.

Di Wina, mereka akan tampil bukan hanya di satu gedung pertunjukan. Selain mencicipi megahnya The Golden Hall Musikverein, mereka juga akan hadir di The Vienna Boys' Choir Concert Hall, dan Vienna City Hall. Musikverein menjadi rumah bagi Vienna Philharmonic. Bangunan bergaya neo-klasik ini diklaim sebagai salah satu concert hall terbaik dunia bersanding dengan Berlin's Konzerthaus, Concertgebouw Amsterdam, dan Boston's Symphony Hall.

Untuk itu, Nia mengungkapkan keberangkatan mereka ke Wina, Austria bukan perkara nama Trust, melainkan nama Indonesia. Ia pun menganggap keberangkatan kelompok orkestranya hanya sebagai 'ceri di atas kue.'

"Kami bisa dibilang sebagai kelompok orkestra pertama di Asia Tenggara yang berangkat ke World Orchestra Festival di Wina. Keberangkatan kami ini bisa jadi inspirasi musisi muda lain, bahwa mimpi bisa diimbangi dengan disiplin dan kerja keras."

Selain dukungan dari kedutaan Austria di Jakarta yang membantu visa keberangkatan peserta hampir 90%, Trust juga mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Bekraf yang memang juga memberikan fasilitasi pada para seniman pertunjukan, membuka jalan agar para seniman bisa mengakses aplikasi dukungan dari pemerintah. Lewat laman satupintu.bekraf.go.id, para seniman pemohon bisa mengunggah proposal mereka untuk program dukungan maupun fasilitasi.

"Bukan hanya musik klasik. Beberapa waktu lalu, kami juga memberikan dukungan pada grup musik Jeruji, ketika mereka juga saat itu ke Wina, pulang-pulang mereka membawa beberapa kontrak, bikin album, tur. Jadi dampak ekonominya besar. Belum lama juga kami mendukung Etnochestra, pertunjukan musik etnik dan orkestra bersama Erwin Gutawa. Ini dianggap sebagai diplomasi kebudayaan," ungkap Kartika Chandra Negara, Direktur hubungan antar lembaga luar negeri Bekraf.

Usai pulang dari Wina, Trust pun bakal menggarap Indonesia Orchestra Ensamble, sebagai program yang berkesinambungan dan telah mendapat dukungan Bekraf. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya