Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Olahraga tanpa Pusing Kawan dan Ruang

Abdillah Marzuqi [email protected]
28/4/2019 03:00
 Olahraga tanpa Pusing Kawan dan Ruang
olahraga-olahraga virtual dirasa lebih berfungsi untuk melatih akurasi.(MI/PIUS ERLANGGA)

Meski tidak lagi repot mencari kawan dan ruang besar, olahraga-olahraga virtual dirasa lebih berfungsi untuk melatih akurasi.

DI dalam megatoko peralatan dan perlengkapan olahraga itu, seorang pria tampak bersiap bermain basket. Cukup serius ia mengambil ancang-ancang, mendribel bola, dan kemudian menembakkannya ke satu titik.

Beberapa kali lemparannya cukup tepat dan beberapa kali pula poin +30 muncul dari di layar besar. Bukan sekadar media bantuan untuk menjajal peralatan olahraga, wahana tersebut memang dapat juga digunakan untuk bermain.

Selain untuk olahraga basket, wahana olahraga virtual yang merupakan buah kolaborasi dari Decathlon Indonesia dan WIR Group itu juga terdapat untuk sepak bola dan tari modern.

"Seru, seru, intinya fun-lah," kata Henry Lowis, saat menjajal wahan olahraga basket virtual, Kamis (25/4), di gerai Decathlon di Taman Anggrek, Jakarta.

Keseruan itu, menurut Henry, karena karakter kompetitif dalam olahraga masih terasa. Namun tentu saja, kali ini kompetisi ialah melawan diri sendiri.

"Kalau kita sudah mulai main olahraga kan ada jiwa kompetisi. Harus setinggi-tingginya," ujar Henry.

Selain itu, bagi mereka yang menyukai eksis di medsos, olahraga macam ini juga bisa mengakomodasi karena poin yang dicetak akan dikirim via surel.

Lebih cocok untuk latihan

Melihat luas ruang yang digunakan, wahana olahraga virtual tampak bisa menjadi solusi untuk ruangan sempit ataupun keterbatasan alat. Permainan dapat dilakukan tanpa keranjang atau gawang sebagai sasaran. Sasaran telah digantikan titik bersensor. Pada olahraga basket virtual, terdapat beberapa titik sasaran yang memiliki kesulitan masing-masing. Poin yang diberikan mulai dari 10-30, tergantung tingkat kesulitan tersebut.

Meski tanpa perlengkapan olahraga nyata, kecuali bola, wahana ini juga tetap berupaya menghadirkan suasana lapangan olahraga lewat proyeksi yang tampil di layar.

Tidak hanya itu, seperti yang Henry lakukan, ia tidak perlu menunggu lawan untuk olahraga permainan.

Sementara itu, pengunjung lainnya, Abdul, yang menjajal sepak bola virtual menilai jika wahana tersebut lebih tepat untuk melatih akurasi. Bagi mereka yang memiliki keinginan latihan khusus tembakan, wahana ini sangat membantu karena dapat berkonsentrasi penuh pada tujuan itu. Bahkan, latihan tersebut tidak perlu lagi menunggu adanya kawan untuk menjadi kiper.

Meski begitu, mereka yang selalu menginginkan keseruan dan kehangatan sosial dalam berolahraga, wahana ini jelas tidak dapat memenuhi ekspektasi.

Wahana olahraga virtual itu juga cukup ramah umur karena dapat digunakan mulai anak usia 6 tahun, tetapi tetap dengan pengawasan orang dewasa. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya