Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Produsen Bir Inisiasi Kemasan Ramah Lingkungan

Galih Agus Saputra
16/4/2019 18:10
Produsen Bir Inisiasi Kemasan Ramah Lingkungan
Bir produksi diageo.(www.diageo.com)

PRODUSEN minuman kemasan seperti bir Guinness, Harp, Rockshore, dan Smithwick, Diageo Ireland, baru-baru ini mengumumkan inisiasinya untuk menggantikan kemasan minuman yang dimaksud dengan bahan yang dapat didaur ulang atau biodegradable.

Secara bertahap Diageo akan menghapus kemasan plastik dalam produknya yang tersebar di beberapa daerah Irlandia pada Agustus mendatang. Langkah tersebut dipercaya akan diikuti beberapa negara di dunia seperti Inggris dan pasar internasional lainnya pada tahun 2020.

Tanpa tanggung-tanggung, Diageo bahkan hendak menginvestasikan dana sekitar 16 juta euro dalam upayanya untuk mengurangi jumlah penggunaan bahan dasar plastik. Mereka berupaya penuh untuk menciptakan kemasan yang ramah lingkungan dalam rangka perang melawan plastik sekali pakai.

Diego yang selama ini mencatat kemasannya menggunakan plastik sebanyak 5%, kemudian mengatakan langkahnya kali ini dapat mengurangi penggunaan plastik lebih dari 400 ton per tahun. Dimana saat ini, Guinness sendiri telah memainkan peranan penting di berbagai komunitas selama kurang lebih 260 tahun.

“Kami sudah memiliki salah satu pabrik yang paling ramah lingkungan atau berkelanjutan di St. James's Gate, Dublin dan oleh karena itu kami sekarang hendak memimpin dalam hal pembuatan kemasan yang berkelanjutan. Kami berharap ini adalah berita baik untuk merek, sekaligus portofolio perusahaan kami terkait masalah lingkungan," kata Kepala Pemasaran Bir Internasional Diageo, Mark Sandys.

Upaya ini juga ditempuh lantaran menurut Mark, standar kemasan Guinness selama lebih dari 50 tahun belakangan tampaknya akan menjadi momok bagi lingkungan. Oleh karena itu mereka tidak ingin berkontribusi pada meningkatnya polusi plastik laut, sekaligus menjadi ancaman bagi biota di dalamnya.

Tahun lalu, dalam upaya untuk menemukan alternatif, Carlsberg juga telah mengumumkan rencananya untuk mengganti lem kemasan dengan bahan yang dapat didaur ulang. Langkah tersebut juga dilakukan secara bertahap dalam upaya, yang katanya akan mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam setiap kemasan bahkan mencapai sebanyak 76%. Meski pada mulanya langkah ini hanya dianut oleh Carlsberg, pada akhirnya Tuborg dan San Miguel juga mengikuti langkah tersebut.

Sementara itu, Produksen bir Corona juga telah mulai mengujicoba enam bungkus plastik yang terbuat dari serat biodegradable nabati. Mereka telah memperkenalkan upaya tersebut di Tulum, Meksiko. Sampah plastik memang telah menjadi masalah yang mendesak. Beberapa waktu lalu, program TV, Blue Planet II telah memaparkan dampaknya terhadap lautan, yang kemudian dianggap menjadi bahaya pesta plastik secara global. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya