Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Komikus Marvel asal Indonesia ini Punya Cita-Cita Terselubung

Fathurrozak
01/4/2019 20:05
Komikus Marvel asal Indonesia ini Punya Cita-Cita Terselubung
Komikus Arie Anindito menyimpan cita-cita untuk menerbitkan karyanya sebelum berkecimpung di Marvel.(MI/Fathurrozak)

Ario Anindito, komikus asal Indonesia yang kini berkiprah di Marvel Comic --rumah para superhero macam Thor, Iron Man, Hulk, dan banyak lagi-- menyimpan cita-cita untuk merilis komik orisinilnya. Komik itu pernah ia ciptakan sebelum dirinya masuk ke Marvel.

"Keinginannya ada, saya ingin terbitkan lagi Nadya and The Painkillers, yang dulu pernah terbit sama penerbit independen. Hanya, waktunya yang masih belum sempat karena masih handle pekerjaan," tutur
lelaki yang sejak kecil memang berkeinginan menjadi komikus ini dalam temu wicara Jaya di Dunia Lewat Karya, di Jakarta, Jumat (29/3).

Kendati berjadwal super ketat, keterlibatannya dalam proyek-proyek Marvel --serial Wolverine pada 2014 ialah yang pertama digarapnya-- menjadi ajang menimba ilmu. Ilmu tersebut pun ia harapkan dapat ia sebarkan kembali ke rekan-rekannya di Tanah Air.

"Selagi saya masih bisa colong ilmu yang ada di Marvel, ya saya bakal ambil sebanyaknya dulu. Sejauh ini masih banyak belajar apa keunggulan Marvel, kenapa bisa sebesar itu, saya juga ingin bagi ilmu ke teman, berkontribusi. Ilmu itu yang paling penting, bagaimana resepnya mereka, itu dulu, kalau udah tahu ya baru, mau terbitin," ungkap jebolan fakultas teknik arsitektur ini.

Arie yang berasal dari Kota Kembang, Bandung, mengatakan, sektor kreatif sangat berpotensi untuk menjadi tulang punggung sektor ekonomi Indonesia. Apalagi, talenta berbakat Indonesia sesungguhnya tidak kalah dengan negara lain meski lini teknologi memang menurutnya masih tertinggal. Namun, ia pun senang dengan suasana kreatif saat ini, ketika semakin banyak creative hub.

Meski demikian, ia juga memberi catatan, antara lain agar pemerintah memberikan kontribusi yang lebih besar. "Misalnya, ada seleksi komikus buat negara, untuk diberangkatkan belajar di studio ternama. Nanti balik ke sini bisa mengajar. Sekarang belum ada, apa yang tejadi di Pixar, ada yang ke sana, bukan yang bisa ngajarin. Jadi, ilmunya berhenti di dia saja," tuturnya. (M-2)

BACA JUGA: Warner Bros Pastikan Jadwal Berlabuh Sekuel Aquaman



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya