Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pasar Imlek Semawis Semarang Mulai Dibuka Sabtu 25 Januari 2025

Akhmad Safuan
24/1/2025 09:23
Pasar Imlek Semawis Semarang Mulai Dibuka Sabtu 25 Januari 2025
Ilustrasi(MI/AKHMAD SAFUAN)

MENYAMBUT tahun baru Imlek 2576 Kongzili, Pasar Imlek Semawis (PIS) akan mulai digelar di Kawasan Pecinan Kota Semarang Sabtu (25/1), berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya pengunjung diharuskan mengenakan kebaya (wanita) dan surjan (pria).

Pemantauan Media Indonesia Jumat (24/1) suasana Kawasan Pecinan Kota Semarang cukup meriah jelang tahun baru Imlek 2025 yang Ahan jatuh pada Rabu (29/1), selain seluruh jahan dan gang tejah dipasang lampion beraneka warna, juga sejumlah ruas jalan yang sebelumnya terlihat kumuh terlihat tertata rapi dan cukup bersih.

Bahkan di ruas jalan Wot Gandul di Kawasan Pecinan Semarang tersebut para pedagang Pasar Imlek mulai terlihat menata stand, sedangkan di ruas jajan Baru terlihat persiapan lain yakni persiapan peresmian menjadi sajah satu destinasi wisata di Kota Semarang setelah Pemerintah Kota Semarang melakukan revitalisasi sejak beberapa bulan lalu.

"Ada sekitar 200 pedagang yang akan mengisi stand di Pasar Imlek menyambut Tahun Baru Imlek 2025 ini, sebagian besar adalah kuliner," kata Wati,40, seorang pedagang sembari menata stand berikut meja kursi.

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Harjanto Halim mengatakan Pasar Imlek Semawis yang merupakan agenda tahunan diselenggarakan pada 25-27 Januari 2025 atau jelang Tahun Baru Imlek akan terasa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena selain jumlah pedagang membuka stand bertambah juga banyak momentum di tahun ini.

Ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ungkap Harjanto Halim, pada Pasar Imlek Semawis tahun ini ini diharuskan pedagang dan pengunjung menggunakan pakaian khas, yakni berkebaya bagi wanita dan surjan dan sarung batik bagi pria, karena pakaian ini  merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa sekaligus simbol ke-Indonesia-an.

"Silahkan dipakai kebaya dan surjan, supaya nanti terlihat ribuan orang, puluhan ribu orang yang berkunjung ke Pasar Imlek Semawis terlihat berbondong memakai kebaya dari berbagai daerah, berbagai budaya, bermacam etnis, karena kebaya maupun sarung batik merupakan simbol wujud keberagaman di tanah air," ujarnya.

Tidak hanya menggelar dagangan di Pasar Imlek Semawis ini, menurut Harjanto Halim, dalam kegiatan jelang Tahun Baru Imlek ini juga akan diselenggarakan berbagai kegiatan dari mulai ritual keagamaan hingga berbagai atraksi dan pertunjukan seperti barongsai, naga, wayang petehi hingga pengunjung dapat menikmati atraksi budaya, jamuan Tuk Panjang.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Yudi Wibowo jelang Tahun Baru Imlek ini revitalisasi Kawasan Pecinan Kota Semarang tahap pertama sudah selesai dilaksanakan, sehingga diharapkan mampu menggeliatkan wisata Kota Semarang terutama di destinasi wisata Pecinan Semarang ini.

Revitalisasi Pecinan Semarang sebagai destinasi wisata, demikian Yudi Wibowo, meliputi penataan fasilitas jalan, pedestrian termasuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang Jalan Pekojan, Gang Mangkok, Gang Pasar baru, Gang Gambiran, Jalan Inspeksi  dan Gang Cilik menekan anggaran Rp10,5 miliar melalui APBD Kota Semarang tahun 2024. 

Revitalisasi Pecinan Semarang dilakukan setelah sebelumnya revitalisasi Kota Lama Semarang dan Kampung Melayu selesai dikerjakan, karena ketiga kawasan ini termasuk bagian dari Kota Semarang tempo dulu yang harus tetap terjaga kelestariannya hingga sangat menarik pagi pelancong yang datang ke kota ini. "Keberadaan Pecinan di Kota Semarang sudah ada sejak 1679 yang memainkan peranan jauh sebelum kedatangan VOC," imbuhnya.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya