Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SAAT mendengar kata "gua es," apa yang pertama kali terlintas di benakmu? Apakah kristal-kristal es yang berkilauan di dalam kegelapan gua? Ataukah kilauan indah lainnya?
Dunia ini menyimpan keindahan alam yang tak pernah habis untuk dijelajahi, salah satunya adalah gua-gua es yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Gua-gua ini tidak hanya memiliki kilauan es yang memanjakan mata, tetapi juga menjadi bukti nyata bumi yang ditinggali begitu luas dan menyimpan banyak keindahan.
Melansir dari National Geographic dan sumber lainnya, berikut adalah lima gua es paling menakjubkan di dunia yang seolah-olah seperti lukisan.
Gua Es Scarisoara terletak di Taman Alam Apuseni, Rumania, dan menjadi rumah bagi gletser bawah tanah terbesar kedua di Eropa. Gua ini pertama kali dipelajari secara ilmiah tahun 1927 oleh speleolog Emil Racovita dan sejak itu dinyatakan sebagai monumen alam serta cagar speleologi.
Pengunjung dapat menuruni tangga setinggi 50 meter menuju Aula Besar, tempat es berusia lebih dari 10.000 tahun ditemukan. Gua ini terbagi menjadi empat bagian: Gereja, Reservasi Besar, Galeri Coman, dan Reservasi Kecil. Namun, hanya Aula Besar dan Gereja yang terbuka untuk umum, sedangkan bagian lain digunakan untuk penelitian.
Di bagian Gereja, ratusan pilar es setinggi lima meter berdiri mempresentasikan layaknya bangunan megah, tak lupa gua ini juga memancarkan kilauan saat terkena cahaya alami.
Selain itu, kawasan ini juga memiliki gua menarik lainnya, seperti Gua Beruang yang menyimpan kerangka beruang prasejarah, dan Gua Vârtop, tempat ditemukan jejak kaki Neanderthal berusia 65.000 tahun.
Gua Es Dobšinská, yang terletak di Slovakia, merupakan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Gua ini adalah bagian dari jaringan Gua Karst Aggtelek dan Karst Slowakia. Di dalamnya terdapat lapisan es yang sangat besar, sekitar 3,5 juta kaki kubik.
Untuk masuk, pengunjung harus menuruni tangga baja menuju aula besar. Nantinya, akan ada lapisan es setebal 20 meter yang menutupi seluruh lantai gua. Gua ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar 300.000 tahun lalu, saat langit-langit gua runtuh.
Konon, peseluncur terkenal dari Slovakia, Karol Divín, sering berlatih meluncur di gua ini untuk mempersiapkan diri ketika hendak mengikuti lomba seluncur es, hingga akhirnya meraih medali perak di Olimpiade 1960.
Di dalam gua, pengunjung juga bisa melihat tirai es sepanjang 20 meter. Selain melihat lapisan es yang menunjukkan bagaimana gua ini berdiri selama bertahun-tahun.
Lokasi gua indah selanjutnya yaitu gua Es Raksasa Dachstein yang terletak didaerah pegunungan Alpen Austria, dekat dengan desa Hallstatt. Gua ini merupakan salah satu gua es terbesar dan tercantik di bawah tanah karena telah menarik ribuan wisatawan.
Saat mengunjungi gua ini para wisatawan akan melihat dua replika beruang gua prasejarah, yang disebut Ben dan Boris, saat hendak memasuki gua. Dachstein sendiri terbentuk lebih dari 500 tahun yang lalu. Titik terdalam gua ini adalah Kubah Raja Arthur, yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit.
Gua Frasassi (Grotte di Frasassi) terletak di Genga, provincia Ancona, Le Marche, Italia. Ditemukan tahun 1971, gua ini baru dibuka untuk umum pada 1974. Kini menjadi salah satu gua terbesar di Eropa.
Gua frasassi terkenal dengan formasi stalagmit dan stalaktit yang indah, serta ruang-ruang besar yang dipenuhi air. Salah satu area paling terkenal adalah Ancona Abyss, sebuah ruang dengan langit-langit setinggi 200 meter. Tak heran jika gua ini memiliki daya tarik yang kuat untuk mendatangkan para wisatawan di seluruh dunia yang gemar menjelajah alam. Suhu di dalam gua Frasassi sendiri relatif tetap stabil sekitar 14°C sepanjang tahun.
Gua Nigardsbreen, merupakan gua yang pertama kali ditemukan sekelompok peneliti pada musim gugur tahun 2007 di bawah wilayah Nigardsbreen. Terletak di Taman Nasional Gletser Jostedal, Norwegia, gua ini dikenal karena keindahannya yang memukau mata hingga sering disebut sebagai "katedral es".
Begitu memasuki gua, pengunjung akan disambut kubah besar dengan ketinggian mencapai 8 meter, kedalaman 30 meter, dan lebar 20 meter. Formasi es dan air di dalam gua ini memancarkan warna biru kristal yang berkilauan, sementara langit-langit gua dihiasi oleh lapisan es besar sehingga menambah kesan megah.
Keindahan gua-gua es di dunia merupakan salah satu keajaiban alam yang patut untuk dijaga. Dengan menjaga dan melestarikan gua-gua ini bisa dinikmati oleh banyak orang di masa depan. (National Geographic/Live Science/housebeautiful/medium/National Park Foundation/Z-3)
Mencairnya lapisan es di Dataran Tinggi Beartooth, Pegunungan Rocky, mengungkapkan hutan pinus kulit putih yang terpelihara sempurna selama lebih dari 5.000 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved