Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MICROSOFT kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Perusahaan teknologi raksasa itu mengonfirmasi pada Rabu (3/7), mereka akan memangkas sekitar 9.000 karyawan—sekitar 4% dari total tenaga kerja globalnya.
Ini merupakan gelombang PHK terbesar Microsoft sejak memangkas 10.000 pegawai pada 2023. PHK ini menjadi putaran ketiga dalam beberapa bulan terakhir, menyusul pemangkasan sekitar 7.000 orang pada Mei lalu.
“Kami terus melakukan penyesuaian organisasi untuk memposisikan perusahaan dan tim kami agar sukses dalam pasar yang dinamis,” kata juru bicara Microsoft dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan bahwa langkah ini termasuk merampingkan struktur manajerial dan meningkatkan produktivitas dengan teknologi baru.
PHK ini terjadi di tengah gencarnya investasi Microsoft di bidang kecerdasan buatan (AI). CEO Satya Nadella sebelumnya mengungkapkan antara 20% hingga 30% kode di Microsoft kini dihasilkan AI. Perusahaan juga menggelontorkan dana miliaran dolar untuk infrastruktur AI.
Meski belum jelas apakah pemanfaatan AI menjadi alasan langsung di balik pemangkasan ini, sejumlah laporan mengindikasikan divisi Xbox dan penjualan kemungkinan terdampak. The Verge melaporkan pimpinan Xbox, Phil Spencer, telah mengirim memo internal kepada timnya soal pemutusan kerja ini. Bloomberg sebelumnya juga menyebutkan PHK Juli akan menargetkan tim penjualan dan Xbox.
Hingga Juli 2024, Microsoft tercatat mempekerjakan sekitar 228.000 orang secara global.
Microsoft bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan efisiensi tenaga kerja tahun ini. Meta dan aplikasi kencan Bumble juga telah melakukan PHK. Sementara itu, CEO Amazon Andy Jassy memperingatkan karyawannya bahwa AI kemungkinan akan membuat perusahaan lebih ramping dalam waktu dekat.
Meskipun tengah memangkas tenaga kerja, performa keuangan Microsoft masih menunjukkan pertumbuhan. Pada laporan keuangan kuartal yang berakhir 31 Maret lalu, perusahaan mencatat kenaikan laba sebesar 18% menjadi US$25,8 miliar, didorong oleh kekuatan bisnis cloud dan layanan AI. Laporan keuangan kuartal fiskal terbaru diperkirakan akan dirilis akhir bulan ini. (CNN/Z-2)
Pengamat ekonomi Nailul Huda menyatakan pekerja atau buruh yang menerima program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah tetap akan menahan konsumsi.
TAHUN 2025 menjadi saksi meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara global, termasuk di Indonesia. 42% perusahaan mengurangi jumlah pegawai.
Jika sebelumnya bahasa Inggris menjadi standar, kini bahasa Mandarin mulai mencuat sebagai keahlian baru yang dibutuhkan dalam dunia profesional modern.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Komdigi) menaruh perhatian terhadap fenomena PHK yang melanda pekerja media.
Jika dibandingkan dengan negara lain, kesiapan AI di Indonesia sebenarnya sudah berada pada tingkat yang dikatakan cukup matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved