Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Observatorium Vera C. Rubin Rilis Citra Menakjubkan Nebula Trifid

Thalatie K Yani
30/6/2025 12:37
Observatorium Vera C. Rubin Rilis Citra Menakjubkan Nebula Trifid
Observatorium Vera C. Rubin di Cile merilis citra luar angkasa super detail dari Nebula Trifid menggunakan kamera digital terbesar di dunia.(Observatorium Vera C. Rubin)

MINGGU ini, para peneliti dari Observatorium Vera C. Rubin di Cile merilis citra perdana yang telah lama dinantikan, termasuk salah satu potret luar angkasa paling detail yang pernah diambil. Salah satu gambar paling memukau dalam rilis ini menampilkan Nebula Trifid atau dikenal juga sebagai Messier 20, yang dipotret menggunakan kamera digital terbesar di dunia.

Nebula Trifid adalah kombinasi kompleks dari tiga jenis nebula, yang menjadi asal-usul namanya — "trifid" berarti terbagi menjadi tiga bagian. Warna merah muda dalam gambar menunjukkan nebula emisi, yaitu awan gas terionisasi yang memancarkan cahaya sendiri. 

Warna biru merupakan nebula refleksi, di mana cahaya bintang tersebar oleh debu kosmik seperti cahaya lampu jalan di tengah kabut. Sementara itu, bagian gelap adalah nebula gelap, jalur debu yang membelah struktur tersebut menjadi tiga bagian, menciptakan jaringan kompleks berisi debu dan gugus bintang.

Tempat Kelahiran Bintang Baru

Nebula Trifid bukan hanya indah, tetapi juga aktif secara dinamis. Di dalamnya, bintang-bintang baru sedang lahir, dan radiasi intens yang dihasilkan membentuk struktur gas menjadi bentuk-bentuk dramatis seperti yang terlihat dalam citra ini.

Citra spektakuler ini diambil selama empat malam pada Mei 2025 dan merupakan hasil dari 664 eksposur menggunakan kamera Legacy Survey of Space and Time (LSST) berkekuatan 3.200 megapiksel. Kamera tersebut terpasang pada teleskop Simonyi Survey Telescope berdiameter 8,4 meter. Citra ini dapat diakses secara daring dalam format zoomable dan juga tersedia dalam versi resolusi tinggi 40 megapiksel.

Memetakan Langit Selatan Setiap 3–4 Hari

Observatorium Rubin akan memindai langit malam belahan Bumi Selatan setiap tiga hingga empat hari selama satu dekade ke depan, menghasilkan survei time-lapse kosmos yang belum pernah terjadi sebelumnya. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan lebih banyak data dalam satu tahun dibandingkan seluruh data pengamatan optik sebelumnya yang pernah dikumpulkan.

Dalam minggu pertamanya saja, Rubin telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 2.100 asteroid baru. Selama proyek berlangsung, tiap bagian langit akan dipotret sekitar 800 kali, termasuk Nebula Trifid, membuka peluang untuk menemukan supernova baru, objek dekat Bumi yang berpotensi berbahaya, serta memperluas pemahaman tentang evolusi alam semesta.

Dengan peluncuran awal ini, Observatorium Vera C. Rubin menandai awal era baru dalam pemantauan langit secara real-time dan resolusi tinggi, memperkuat peran pentingnya dalam peta eksplorasi kosmos dunia. (Live Science/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik