Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
SEBUAH foto yang tampak seperti perjalanan sci-fi ke dunia lain ini diambil astronot NASA Don Pettit dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dengan bantuan seorang astrofotografer di Bumi. Sekilas, gambar ini terlihat seperti adegan dari akhir film "2001: A Space Odyssey".
Pettit, seorang astronot veteran sekaligus astrofotografer berbakat, membagikan foto ini di media sosial pada 11 Maret. Gambar ini menunjukkan pemandangan dari jendela kapsul SpaceX Crew Dragon Freedom, yang saat itu sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dengan membawa empat astronot dari misi Crew-9.
Jejak cahaya bintang di bagian atas dan garis-garis cahaya di Bumi adalah efek dari teknik long exposure saat ISS melaju di orbit dengan kecepatan 23.300 km/jam (14.500 mph). Kilatan putih di bawah adalah sambaran petir, sementara cahaya kota menciptakan garis warna-warni yang indah. Garis-garis linear di atas adalah bintang-bintang yang terlihat saat ISS bergerak.
Foto ini menampilkan Bumi, planet tempat kita tinggal, dan diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat mengorbit di ketinggian lebih dari 420 km (261 mil) di atas permukaan Bumi. Sejak tahun 2000, ISS telah menjadi rumah bagi kru astronot yang bergantian, memberikan mereka kesempatan untuk menyaksikan pemandangan spektakuler dari luar angkasa.
Gambar ini diambil dari salah satu jendela kapsul SpaceX Crew Dragon, yang membawa misi Crew-9 ke ISS pada September 2024. Saat ini, kapsul tersebut kembali ke Bumi dengan membawa dua astronot Crew-9 serta dua astronot NASA yang awalnya diluncurkan dengan kapsul Boeing Starliner pada Juni.
Namun, mereka terpaksa tinggal di ISS selama sembilan bulan karena masalah teknis pada kendaraan tersebut, yang akhirnya kembali ke Bumi dalam keadaan kosong musim panas lalu.
Melihat Bumi dari luar angkasa dapat memicu apa yang disebut para ilmuwan sebagai "overview effect", yaitu perasaan takjub dan perspektif baru tentang kehidupan di planet ini—sesuatu yang sering dilaporkan astronot sebagai pengalaman paling emosional selama perjalanan luar angkasa.
Foto ini tidak hanya memukau karena menggambarkan gerakan dan kecepatan, tetapi juga karena kompleksitasnya. Don Pettit, yang telah menerbitkan buku fotografi luar angkasa "Spaceborne", bekerja sama dengan astrofotografer terkenal Babak Tafreshi dari The World at Night, yang membantu dalam pemrosesan gambar. Proses ini cukup rumit, karena membutuhkan penggabungan banyak gambar untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.
"Jejak bintang dari kendaraan Crew-9 Dragon. Terima kasih kepada Babak Tafreshi atas pemrosesan gambarnya," tulis Pettit di platform X. (Space/Z-2)
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Sunspot 4136 di Matahari memicu ledakan magnetik mini bernama Ellerman bombs. Fenomena ini berpotensi memengaruhi sistem satelit di Bumi.
Bumi muda dipenuhi oleh lautan magma raksasa di bawah permukaannya—dan sisa-sisanya mungkin masih memengaruhi dinamika planet ini hingga sekarang
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved