Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DUNIA astronomi baru-baru ini dikejutkan penemuan sinar-X misterius yang berasal dari lubang hitam. Fenomena ini memicu rasa penasaran yang mendalam di kalangan para ilmuwan,
Para astronom telah mengamati teleskop mereka dengan penuh perhatian selama beberapa tahun terakhir. Awalnya, lubang hitam tersebut menghilang secara tiba-tiba. Kini lubang tersebut berputar dengan cara yang mengkhawatirkan.
Lubang hitam yang dimaksud adalah 1ES 1927+654, dengan massa sekitar satu juta kali massa Matahari. Lubang ini terletak di galaksi yang berjarak sekitar 270 juta tahun cahaya dari Bumi.
Sebelumnya, tahun 2018, para astronom dari Massachusetts Institute of Technologi (MIT) dan berbagai lembaga lainnya mengamati korona lubang hitam, serta awan plasma putih panas yang berputar menghilang secara tiba-tiba. Lalu terbentuk kembali beberapa bulan kemudian. Peristiwa penutupan yang singkat, namun dramatis ini menjadi yang pertama kali tercatat dalam studi astronomi lubang hitam.
Para astronom telah mendeteksi kilatan sinar-X yang berasal dari lubang hitam dengan kecepatan yang semakin meningkat. Dalam periode dua tahun, frekuensi kilatan tersebut, yang awalnya setiap 18 menit, berkembang menjadi setiap tujuh menit. Percepatan dramatis pada sinar-X ini merupakan fenomena yang belum pernah teramati sebelumnya dari lubang hitam.
Anggota tim MIT kini telah berhasil mengamati lubang hitam yang sama menunjukkan perilaku yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Dilansir dari MIT News pada Selasa (14/1), mahasiswa pascasarjana fisika di MIT, yang ikut memimpin penemuan tersebut, Megan Masterson mengatakan jika Ini akan menjadi hal yang paling dekat yang diketahui sekitar lubang hitam mana pun.
Peneliti mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk menjelaskan kilatan tersebut. Mereka meyakini penyebab yang paling mungkin adalah katai putih yang berputar dengan inti bintang mati yang sangat padat.
Mengorbit lubang hitam dan semakin mendekat ke cakrawala peristiwanya, batas di mana tidak ada yang bisa lolos dari tarikannya. Jika hal ini benar, katai putih tersebut menunjukkan kemampuan penyeimbang yang luar biasa, karena bisa mendekati tepi lubang hitam tanpa benar-benar jatuh ke dalamnya.
"Ini mengindikasikan objek seperti katai putih mungkin bisa berada sangat dekat dengan cakrawala peristiwa untuk periode waktu yang cukup lama,” tambahnya.
Jika katai putih memang menjadi penyebab kilatan misterius dari lubang hitam tersebut, kata putih juga akan memancarkan gelombang gravitasi yang bisa terdeteksi oleh observatorium generasi mendatang, seperti Laser Interferometer Space Antenna (LISA) milik Badan Antariksa Eropa.
Rekan penulis Erin Kara, profesor madya fisika di MIT menambahkan jika detektor baru ini dirancang untuk mendeteksi osilasi dalam skala menit, sehingga sistem lubang hitam ini berada di titik yang tepat.
Apa pun yang menyebabkan kilatan sinar-X tersebut terjadi sangat dekat dengan lubang hitam, diperkirakan berada dalam jarak beberapa juta mil dari cakrawala peristiwa.
Masterson dan Kara mengembangkan model untuk berbagai fenomena astrofisika yang dapat menjelaskan pola sinar-X yang mereka amati, termasuk kemungkinan yang berkaitan dengan korona lubang hitam.
Tim tersebut berencana untuk terus memantau sistem tersebut menggunakan teleskop yang ada maupun yang akan datang, guna lebih memahami fisika ekstrem yang terjadi di sekitar lubang hitam.
Mereka sangat antusias untuk mempelajari sistem ini setelah detektor gelombang gravitasi berbasis ruang angkasa LISA diluncurkan dan akan dijadwalkan pada pertengahan 2030-an, karena gelombang gravitasi yang dipancarkan oleh sistem ini diperkirakan akan berada pada frekuensi yang dapat dideteksi dengan jelas oleh LISA. (MIT News/Z-3)
Waktu tampaknya berjalan lima kali lebih lambat di alam semesta awal. Ini dikatakan para ilmuwan pada Senin (3/7).
Sejumlah ilmuwan membahas riset teranyar mengenai lubang hitam atau black hole saat perayaan satu abad Observatorium Bosscha.
Dr. Christian merupakan alumni dari Binus School Simprug angkatan 2008 yang melanjutkan pendidikannya di UC Berkeley dan dan Harvard University.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa lubang hitam purba ini terbentuk pada awal penciptaan alam semesta. Namun, berbeda dengan lubang hitam yang dikenal luas seperti Sagitarius
Lubang hitam yang ditemukan, diberi nama LID-568, pertama kali terlihat dalam survei sinar-X Chandra, yang memantau objek pemancar sinar-X di alam semesta yang jauh.
Tahukah kamu, apa warna paling gelap di dunia? Warna ini begitu pekat hingga mampu menyerap hampir semua cahaya yang menyentuh permukaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved