Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Penemuan Jejak Kaki Homo Sapiens Berusia 115.000 Tahun di Arab Saudi Ungkap Jalur Migrasi Manusia Purba

Siti Sayidah
10/1/2025 11:55
Penemuan Jejak Kaki Homo Sapiens Berusia 115.000 Tahun di Arab Saudi Ungkap Jalur Migrasi Manusia Purba
Penemuan jejak kaki manusia purba yang diperkirakan berusia 115.000 tahun di Gurun Nefud, Arab Saudi, menambah bukti penting terkait migrasi Homo sapiens dari Afrika ke Asia.(Science Advances)

SEJUMLAH arkeolog mengungkap adanya penemuan jejak kaki manusia purba yang diperkirakan berusia 115.000 tahun. Jejak ini ditemukan di Gurun Nefud, tepatnya di sebuah danau yang terletak di Arab Saudi.

Jejak kaki ini terdiri dari tujuh jejak manusia yang ditemukan bersama ratusan jejak hewan prasejarah lainnya. Para peneliti menyebut lokasi penemuan ini sebagai "Alathar," yang dalam bahasa Indonesia berarti "jejak."

Melansir dari Prevention, jejak tersebut pertama kali ditemukan pada 2017. Kondisi lingkungan yang  baik memungkinkan jejak kaki prasejarah tersebut tetap awet selama puluhan ribu tahun. 

"Jejak kaki di lumpur biasanya secara detail akan hilang dalam waktu dua hari dan menjadi tidak dapat dikenali dalam empat hari. Namun kali ini jejak tersebut masih cukup jelas," tulis para peneliti. 

Kondisi khusus ini menjadi sebuah penanda yang dapat membantu ilmuwan memastikan usia dan asal jejak kaki bersejarah yang telah ditemukan.

Penemuan Jejak Homo Sapiens, Bukan Neanderthal

Berdasarkan analisis, jejak ini kemungkinan besar berasal dari Homo sapiens. Meski Homo sapiens bukan satu-satunya primata tegak pada era itu. Berdasarkan bukti yang ada, para ilmuan meyakini jejak yang ada merupakan milik Homo sapiens, bukan Homo neanderthalensis. 

"Tujuh jejak kaki hominin telah diidentifikasi dengan pasti," kata para peneliti.

Bahkan, analisis yang dilakukan telah didukung bukti fosil dan arkeologis yang menunjukkan penyebaran Homo sapiens ke Levant dan Semenanjung Arab antara 130.000 hingga 80.000 tahun lalu.

“Jejak kaki hominin diidentifikasi dengan keyakinan penuh. Mengingat bukti fosil dan arkeologi untuk penyebaran Homo sapiens ke Levant dan Arabia selama periode tersebut, serta tidak adanya Homo neanderthalensis dari Levant saat itu. Kami berargumen Homo sapiens adalah yang bertanggung jawab atas jejak di Alathar. Selain itu, ukuran jejak lebih konsisten dengan Homo sapiens awal dibandingkan Homo neanderthalensis,” jelas para peneliti dalam laporan mereka.
 
Temuan ini menegaskan manusia purba sempat melewati dua wilayah itu saat melakukan migrasi besar dari Afrika menuju Asia.

Wilayah Strategis bagi Homo Sapiens

Berdasarkan penelitian, Homo sapiens diperkirakan melintasi wilayah yang lebih hangat, sebelum kemudian memasuki wilayah es. Pada masa itu, wilayah danau Alathar merupakan sumber air penting bagi manusia dan hewan selama periode kering di zaman interglasial. 

Sayangnya, meski menjadi sumber air bagi makhluk hidup prasejarah, tidak ditemukan tanda-tanda aktivitas berburu di lokasi tersebut. Selain itu, peneliti juga tidak menemukan jejak penggunaan alat berburu di sekitar danau.

"Kurangnya bukti arkeologi menunjukkan danau Alathar hanya dikunjungi secara singkat oleh manusia purba," kata para peneliti. Mereka percaya, manusia purba datang ke tempat ini hanya untuk mendapatkan air.

Arab Saudi sebagai Jalur Migrasi Utama

Hasil penelitian menunjukkan Arab Saudi merupakan salah satu jalur utama perpindahan Homo sapiens ke berbagai belahan dunia. Bahkan, wilayah ini juga berfungsi sebagai jembatan darat yang menghubungkan makhluk hidup antara Afrika dan Asia.

"Penemuan ini memperkuat pentingnya Arab sebagai pintu gerbang migrasi manusia purba," ujar tim peneliti.

Para arkeolog yang melakukan penelitian menambahkan, manusia modern pertama kali berevolusi di Afrika sekitar 200.000 tahun lalu, kemudian menyebar ke wilayah baru sambil membawa teknologi dan budaya. (Prevention/Science Advances/Earth/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya