Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Microsoft Anggarkan Rp1,2 Kuadriliun untuk Bangun Pusat Data AI di 2025

Rifaldi Putra Irianto
04/1/2025 16:40
Microsoft Anggarkan Rp1,2 Kuadriliun untuk Bangun Pusat Data AI di 2025
Lambang Microsoft(Dok. Cnet/James Martin)

PERUSAHAAN teknologi Microsoft tampaknya bakal berfokus pada teknologi Kecerdasan Buatan (AI/Artificial Intelligence) di tahun 2025. Hal itu terlihat dari rencana Microsoft yang bakal membangun Pusat Data AI pada tahun ini.

Dikutip dari laman resmi Microsoft, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengungkap bahwa mereka menganggarkan dana sebesar USD80 Miliar atau sekitar Rp1,2 Kuadriliun untuk menghadirkan Pusat Data AI Microsoft. Angka yang sangat fantastis untuk membangun sebuah pusat data teknologi.

"Pada tahun fiskal 2025, Microsoft berencana untuk menginvestasikan sekitar $80 miliar untuk membangun pusat data yang mendukung AI guna melatih model AI dan menyebarkan aplikasi berbasis AI dan cloud di seluruh dunia," tulis Microsoft dalam keterangannya pada Jumat (3/1) waktu setempat.

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa pembangunan infrastruktur AI menjadi hal penting ditengah kemajuan teknologi tersebut. Mereka menekankan bahwa lebih dari separuh investasi itu bakal dilakukan di Amerika Serikat.

"Semua kemajuan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kemitraan baru yang didirikan atas investasi infrastruktur berskala besar yang berfungsi sebagai fondasi penting inovasi dan penggunaan AI," tuturnya.

"Lebih dari separuh total investasi ini akan dilakukan di Amerika Serikat, yang mencerminkan komitmen kami terhadap negara ini dan keyakinan kami terhadap ekonomi Amerika," imbuhnya.

Jika melihat kebelakang, pada April lalu, Microsoft dan OpenAI dilaporkan sedang dalam pembicaraan terkait pembangunan fasilitas pusat data yang akan memiliki superkomputer AI bernama Stargate. Tidak diketahui secara pasti apakah fasilitas ini yang dimaksud oleh Microsoft dalam keterangannya tersebut.

Saat itu diperkirakan Fasilitas tersebut menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun) untuk dibangun. Namun, pada akhir tahun, Microsoft untuk pertama kalinya justru menyebut OpenAI sebagai kompetitor dalam laporan keuangan kepada SEC.

“Saat kita melihat ke masa depan, jelas bahwa kecerdasan buatan siap menjadi GPT yang mengubah dunia. AI menjanjikan untuk mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas di setiap sektor ekonomi,” tulis Microsoft. “Amerika Serikat siap untuk berdiri di garis depan gelombang teknologi baru ini, terutama jika negara itu menggandakan kekuatannya dan secara efektif bermitra secara internasional," tukasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya