Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rentan Terkena Ancaman Digital, UKM Perlu Perkuat Infrastruktur Siber

Indrastuti
23/12/2024 19:02
Rentan Terkena Ancaman Digital, UKM Perlu Perkuat Infrastruktur Siber
Ilustrasi(Dok ITSEC )

Insiden keamanan siber yang dialami berbagai sektor di Indonesia sepanjang 2024 menggambarkan variasi dan frekuensi ancaman siber yang terus meningkat, mulai dari web defacement, serangan malware dan ransomware, data breach, hingga bentuk peretasan lainnya.

Kepala Badan Siber & Sandi Negara Hinsa Siburian menyatakan pada periode Januari hingga November 2024 terdapat lebih dari 189 juta total aktivitas anomali trafik di Indonesia.

Dari berbagai sektor bisnis dan industri yang terdampak ancaman itu, small-medium sized enterprises (SMEs) atau usaha kecil menengah (UKM) menjadi salah satu lini bisnis yang tengah menghadapi tantangan serupa.
Menyadari kebutuhan SMEs dalam melindungi aset digital, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), bekerja sama dengan XL Axiata Company dan Hypernet Technologies, memperkenalkan IntelliBron, solusi keamanan siber inovatif untuk melindungi sistem digital SMEs.

"Dengan menggandeng Defend IT360 sebagai mitra strategis, IntelliBron menjawab kerentanan siber pada SMEs serta memperkuat infrastruktur siber mereka terhadap ancaman digital," ungkap Head of R&D PT ITSEC Asia Tbk Rasyid Sahputra, di Jakarta, Senin (23/12).

Ia mengatakan salah satu tantangan terbesar SMEs dalam membentuk keamanan siber yakni keterbatasan tenaga ahli keamanan siber, anggaran terbatas, serta kurangnya pemahaman pada risiko serangan siber.

"Dengan lebih dari 189 juta anomali siber yang terdeteksi di Indonesia pada 2024 dan potensi peningkatan ancaman siber, urgensi pembangunan infrastruktur keamanan digital pada berbagai industri sangat penting, untuk organisasi berskala besar, kecil, dan individu," ujar Rasyid.

Dirancang untuk kebutuhan SMEs, lanjut dia, IntelliBron menggabungkan teknologi modern, efisiensi biaya, dan kemudahan implementasi guna memberikan sistem pertahanan komprehensif bagi SMEs berbagai industri.
Sebab, teknologi ini memiliki fitur inovatif untuk mendeteksi ancaman dengan dua hal utama. Pertama, Bellatrix Monitoring Dashboard yakni sistem terpusat yang memungkinkan analis keamanan siber memantau, menganalisis, dan mencatat aktivitas mencurigakan secara real-time.

Kedua, Rigel Network Threat Detector yakni hardware yang dipasang dalam jaringan SMEs untuk memonitor, menganalisis, dan mendeteksi aktivitas anomali, baik dari internal maupun eksternal.

"Keduanya bekerja terintegrasi mendeteksi serta merespons ancaman dan aktivitas digital mencurigakan secara real-time," kata Rasyid.
Ia menambahkan salah satu fitur unggulan IntelliBron adalah integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.

"Teknologi ini memungkinkan IntelliBron membedakan aktivitas bisnis dan potensi ancaman siber. Sistem berbasis AI ini mendeteksi anomali, dan memberikan rekomendasi langkah mitigasi bagi SMEs, meski mereka tidak memiliki tim keamanan siber khusus," terangnya.

Rasyid menjelaskan IntelliBron berfungsi juga layaknya CCTV digital untuk jaringan perusahaan yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan berdasarkan data base ancaman dan secara instan memberikan notifikasi sehingga memungkinkan penggunanya mengambil tindakan pencegahan.

Teknologi machine learning yang disematkan pada sistem juga membuat IntelliBron beradaptasi dengan berbagai ancaman baru dan memberikan perlindungan dinamis pada cyber threats yang terus berkembang.

"Teknologi IntelliBron juga bisa jadi solusi hemat biaya bagi SMEs. Kami harap teknologi ini mendukung SMEs di Indonesia dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh dan memungkinkan mereka terus berkembang di era digital," pungkas Rasyid.

Sementara itu, Senior Business Consultant PT ITSEC Asia Tbk Aldy Rizaldy mengatakan konsep IntelliBron adalah services. Karena itu, pihaknya akan memberikan layanan monitoring jaringan 24/7 dengan berbagai layanan. Tools inilah yang berperan aktif dalam memberikan layanan. “Mudah-mudahan dengan adanya IntelliBron, 2-3 tahun ke depan angka anomali-anomali bisa turun,” tutup Aldy. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya