Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aliran Air Asin Diperkirakan Pernah Mengalir di Permukaan Asteroid Vesta

Thalatie K Yani
29/10/2024 18:04
Aliran Air Asin Diperkirakan Pernah Mengalir di Permukaan Asteroid Vesta
Sebuah studi terbaru mengungkapkan asteroid Vesta mungkin memiliki aliran air asin singkat yang membentuk ngarai melengkung dan endapan berbentuk kipas. (NASA)

DI asteroid besar bernama Vesta, aliran misterius yang melengkung dan endapan berbentuk kipas mungkin terbentuk dari aliran singkat air asin. Menurut sebuah studi, temuan yang cukup mengejutkan karena Vesta seharusnya tidak memiliki air sama sekali.

Vesta, anggota terbesar kedua di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, telah ada selama 4,5 miliar tahun tanpa atmosfer. Jadi, jika ada air di permukaannya, seharusnya sudah lama menguap ke luar angkasa. 

Gambar close-up dari asteroid ini yang diambil wahana antariksa Dawn milik NASA lebih dari satu dekade lalu menunjukkan aliran dan ngarai sempit yang terbentuk di kawah akibat tumbukan. Hal ini memunculkan kesimpulan kemungkinan air cair pernah mengalir di permukaannya belum lama ini.

Eksperimen terbaru yang dipimpin Michael Poston, seorang ilmuwan planet dari Southwest Research Institute di Texas, menunjukkan tabrakan dengan asteroid lain bisa menggali dan melelehkan es yang tersembunyi di bawah permukaan Vesta. Es yang mencair ini mungkin mengalir sebagai air asin di sepanjang dinding kawah baru yang terbentuk, cukup lama untuk membentuk aliran melengkung dan kipas puing-puing, kata para peneliti.

Di dalam ruang uji di Jet Propulsion Laboratory milik NASA di California, para peneliti mensimulasikan tekanan yang dialami es di Vesta untuk mencatat berapa lama air cair akan membeku kembali setelah mencair akibat tumbukan. Air murni membeku terlalu cepat dalam keadaan vakum, menurut eksperimen itu, tetapi air asin mengalir selama setidaknya satu jam.

Namun, fitur yang terlihat di Vesta kemungkinan tebalnya beberapa meter, menunjukkan bahwa air asin mungkin mengalir lebih lama dari satu jam. Meski begitu, Poston mengatakan aliran beberapa puluh menit sudah "cukup bagi air asin untuk mengganggu kemiringan dinding kawah di benda berbatu, menyebabkan erosi dan longsoran, serta mungkin membentuk fitur geologi unik lainnya yang ditemukan di bulan-bulan berlapis es."

Jika temuan ini berlaku pada benda-benda lain yang kering dan tak berudara, mungkin air juga pernah ada di permukaan mereka di masa lalu, dan mungkin masih dikeluarkan hingga saat ini, tambahnya: "Mungkin masih ada air di luar sana yang bisa ditemukan."

Sebagian dari air ini mungkin akan segera dikatalogkan oleh wahana antariksa Lucy milik NASA, yang dijadwalkan tiba di delapan asteroid Trojan dekat Jupiter pada tahun 2027. (space/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya