Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PECINTA bintang, bersiaplah! Komet A3 bakal jadi bintang tamu istimewa di langit malam kita pekan depan.
Dijuluki juga Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan–ATLAS), si bola es kosmik ini diprediksi bakal bersinar terang banget, bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang!
Baca juga : 6 Fakta tentang Hujan Meteor Epsilon Perseid, Ternyata Ini Asalnya
Menurut para ahli, Komet A3 punya ekor yang kece banget, lho! Ada yang berwarna putih, ada juga yang kebiruan.Bayangin aja, ekornya kayak sapu raksasa yang menyapu langit malam.
Kenapa bisa gitu? Posisi si komet ini pas banget buat memantulkan cahaya Matahari ke Bumi. Jadi, kita bisa nikmatin pemandangan spektakuler ini.
Komet A3 ini berasal dari Awan Oort, sebuah tempat jauh di tata surya yang jadi rumah bagi jutaan komet. Umurnya udah milyaran tahun dan baru mampir ke sekitar Bumi sekarang.
Baca juga : Teleskop ALMA Amati Gelembung Gas Raksasa di Permukaan Bintang Raksasa Merah R. Doradus
Jadi, ini kesempatan langka buat kita semua!
Paling pas buat melihat Komet A3 ini adalah di akhir September dan awal Oktober.
Kalau kamu di belahan bumi utara, coba deh cari lokasi yang gelap dan jauh dari lampu-lampu kota sekitar tanggal 12 Oktober.
Saat itu, Komet A3 akan berada di konstelasi Ophiuchus, di arah barat. Jangan lupa bawa teleskop kecil ya, biar bisa lihat lebih jelas! (Forbes/Z-10)
Fenomena langka AT 2022dbl: bintang lolos dari lubang hitam supermasif, lalu kembali untuk flare kedua. Akankah ada flare ketiga pada 2026?
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Dengan bantuan JWST, ilmuwan mengetahui planet seukuran Jupiter tidak ditelan bintang yang mengembang, melainkan jatuh ke arah bintang.
Pada 27 Maret 2025, teleskop SPHEREx menangkap gambar pertama yang menakjubkan berisi lebih dari 100.000 galaksi, bintang, dan nebula.
Warna-warni langit mulai terlihat pertama kali pada Minggu (11/8) malam waktu setempat hingga Senin (12/8) pagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved