Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami serangan siber besar-besaran yang mengganggu berbagai layanan penting, termasuk pelayanan imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Serangan ini diduga merupakan serangan ransomware yang dimulai pada 17 Juni 2024, sekitar pukul 23.15 WIB.
Berikut kami rangkumkan bagaimana kronologi serangan siber tersebut yang puncaknya ketika pihak yang mengaku sebagai peretas minta tebusan USD 8 juta.
Baca juga : Pengamat Siber: Tak Tertutup Kemungkinan Ada Ordal atas Peretasan PDN
Awal Serangan: Upaya penonaktifan fitur Windows Defender oleh ransomware dimulai. Ini adalah langkah awal yang memungkinkan aktivitas berbahaya berjalan tanpa deteksi di dalam sistem PDN.
Penyerang menggunakan teknik canggih untuk melewati perlindungan keamanan dan menanamkan malware mereka.
Penyebaran Malware: Malware mulai menyebar di seluruh sistem PDN, memanfaatkan celah keamanan yang ada.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Langkah Cepat Pulihkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
File berbahaya dipasang secara diam-diam, yang bertujuan untuk mengambil alih kendali sistem dan mengakses data sensitif.
Pengumpulan Informasi: Penyerang menghabiskan waktu untuk mengumpulkan informasi penting dari sistem PDN, termasuk data pengguna dan konfigurasi sistem.
Selama periode ini, beberapa file penting dihapus untuk mengaburkan jejak dan mengganggu operasi normal.
Baca juga : 5 Langkah untuk Mencegah Serangan Ransomware
Deteksi Aktivitas Mencurigakan: Aktivitas mencurigakan terdeteksi oleh sistem pengawasan internal PDN.
Aktivitas ini termasuk pemasangan file berbahaya, penghapusan file penting, dan pematian layanan yang sedang berjalan. Meskipun ada deteksi, reaksi terhadap ancaman ini tidak cukup cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penonaktifan Windows Defender: Windows Defender sepenuhnya dilumpuhkan, menghentikan operasionalnya dan membuat sistem semakin rentan terhadap serangan.
Baca juga : BSSN Sudah Tahu akan Ada Serangan Ransomware Sejak 2023, Komisi I: Kayak Mama Lauren
Dalam waktu singkat, serangan ransomware ini berdampak langsung pada berbagai layanan publik yang bergantung pada PDN, termasuk pelayanan imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang mengalami gangguan signifikan.
Petisi Desakan Mundur: Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie mencuat lewat petisi yang dipublikasikan di change.org sejak Rabu, 26 Juni 2024.
Hingga Kamis sore, 27 Juni 2024, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.841 partisipan, menunjukkan keresahan publik terhadap penanganan insiden ini.
Klaim Tanggung Jawab: Kelompok ransomware bernama Brain Cipher akhirnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Informasi ini diungkapkan oleh perusahaan keamanan siber asal Singapura, Stealthmole.
Rencana Pemberian Kunci Dekripsi: Dalam unggahannya di platform X, Stealthmole menyatakan bahwa kelompok Brain Cipher berencana memberikan kunci dekripsi secara gratis pada Rabu, 3 Juli 2024.
Serangan ransomware ini mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi PDNS dan layanan publik yang bergantung padanya. Beberapa kerugian utama yang tercatat adalah:
Gangguan Layanan Publik:
Kehilangan Data:
Biaya Pemulihan:
Reputasi dan Kepercayaan Publik:
Dampak Ekonomi:
Kompensasi Pengguna:
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
SEBANYAK 15 juta data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) diisukan dicuri oleh kelompok hacker LockBit 3.0. Isu itu akan menjadi bahan penyelidikan Polri.
FBI mengingatkan adanya ancaman skala serangan ransomware yang besar terhadap perusahaan IT AS.
PRESIDEN AS Joe Biden meminta pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mengambil tindakan terhadap kelompok ransomware yang beroperasi di Rusia.
AS menawarkan hadiah sebanyak US$10 juta atau sekitar Rp143 miliar untuk informasi yang membantu melacak kelompok ransomware DarkSide yang terkenal kejam.
Tiongkok dan Rusia disebut Amerika Serikat (AS) memperdagangkan informasi di dunia maya.
Penyaluran kurban ke mancanegara ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengibarkan nama baik Indonesia di mata dunia
Gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya berdampak terhambatnya proses sertifikasi halal pelaku usaha mikro kecil
Ransomware adalah jenis malware yang mengunci atau mengenkripsi data korban, sehingga tidak dapat diakses, dan kemudian menuntut tebusan (ransom) dari korban
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) memastikan data cadangan (backup) penerima dan pendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tetap aman.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta mahasiswa baru untuk bersabar dan menginput kembali Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved