Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SISTEM Informasi Geografis (GIS) menunjukkan manfaat sebagai teknologi inti dalam penerapan strategi yang didasarkan pada data untuk merespons tantangan berbagai sektor industri. Melalui Program Esri Indonesia Fellowship, para ahli teknologi GIS tidak hanya memperoleh keterampilan teknis baru, tetapi juga mengembangkan solusi prototipe untuk menangani tantangan khusus yang ada di industri masing-masing.
Salah satu contoh penerapan GIS yang signifikan terjadi di sektor perbankan. Di tengah revolusi Industri 4.0, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memanfaatkan Sistem Informasi Geografis untuk memperluas jangkauan layanan keuangan dan menggali potensi pembayaran digital di seluruh Indonesia. Melalui inisiatif ini, BRI menciptakan prototipe yang memetakan data dengan lebih cermat untuk mencapai masyarakat yang belum tersentuh oleh layanan perbankan.
Prototipe yang dikembangkan oleh BRI mengandalkan analisis lokasi untuk menjangkau populasi yang masih diliputi ketidakmampuan mengakses layanan perbankan. Berdasarkan data Bank Dunia, hingga Maret 2023 sekitar 48 persen dari total populasi Indonesia belum terakses layanan keuangan (perbankan).
Baca juga : Intrapreneur sebagai Jembatan Inovasi Teknologi
Teknologi GIS membuka peluang bagi sektor perbankan untuk memperluas akses keuangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas ekonomi secara berkelanjutan. Fokusnya adalah memperluas akses bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terhadap produk keuangan modern.
Baca juga : Artificial Intelligence Jalan Mengubah Industri dan Kehidupan
"Inklusi keuangan memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan UKM. Akses terhadap layanan keuangan memberikan kesempatan kepada bisnis untuk mendapatkan modal dan investasi, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Stream Leader Data Analyst BRI, yang juga merupakan peserta Program Fellowship Esri Indonesia Widyaning Chandramitasari.
Dalam pengembangan prototipe, Widyaning Chandramitasari, Stream Leader Data Analyst BRI, menggunakan teknologi pemetaan pintar (GIS) untuk menciptakan pemetaan cerdas di wilayah yang dituju, seperti Kabupaten Sleman di utara Yogyakarta. Analisisnya membagi wilayah ini menjadi tiga kategori ekonomi: tinggi, sedang, dan rendah.
"Informasi mengenai persebaran penduduk dan kegiatan bisnis di wilayah ini sangat vital dalam menggerakkan perekonomian. Data tersebut memberikan wawasan terkait potensi bisnis yang bisa dijadikan sasaran peningkatan kinerja bisnis di daerah tersebut," jelasnya.
Dia berharap proyek ini dapat memberikan rekomendasi yang berguna dalam meningkatkan adopsi branchless banking (Laku Pandai) demi meningkatkan inklusi keuangan.
"Wilayah dengan aktivitas bisnis tinggi menawarkan peluang yang menjanjikan untuk meningkatkan adopsi Laku Pandai, meskipun persaingannya cukup ketat mengingat banyaknya toko dan ruko di sana. Sementara daerah dengan aktivitas bisnis menengah dan rendah memerlukan pendekatan yang hati-hati untuk adopsi smart sales, dengan potensi peningkatan inklusi keuangan secara bertahap,” ujarnya.
Pengembangan selanjutnya, menurut Widyaning, BRI akan meningkatkan parameter dan metode untuk mengoptimalkan hasil dan memperdalam wawasan potensi adopsi Laku Pandai.
Sementara itu, insinyur dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu Harkat Wijaya dan Hari Andrian, yang juga mengikuti Program Esri Indonesia Fellowship berhasil mengembangkan inovasi berupa prototipe dashboard, untuk memantau keselamatan perjalanan Kereta Api dengan memanfaatkan teknologi pemetaan pintar.
Solusi ini dirancang untuk menampilkan informasi terkait peralatan kereta api aktif dan infrastruktur perkeretaapian yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Prototipe ini mencakup peta jembatan, jalur kereta api, terowongan, serta perangkat Internet of Things (IoT), sensor banjir, dan sensor tanah longsor/Early Warning System (EWS).
Pengembangan solusi ini bertujuan untuk melindungi aset-aset PT Kereta Api Indonesia. Saat ini, pemetaan aset masih tersimpan dalam bentuk data grid, yang mengakibatkan evaluasi lokasi yang membutuhkan perhatian atau pemeliharaan menjadi lebih lama dan kurang efisien.
Harkat dan Hari merancang dasbor ini dengan beberapa tujuan utama, antara lain memetakan aset infrastruktur dan memantau pengawasan aset, sarana, dan prasarana berbasis GIS. Prototipe ini dapat mendeteksi kondisi di sekitar area yang rentan, termasuk informasi mengenai kondisi aset infrastruktur yang terdampak di daerah rawan.
"Dalam prosedur pemeliharaan aset infrastruktur, informasi survei terkait kondisi aset di wilayah yang rawan sangat penting. Ketika terjadi bencana alam, deteksi terhadap aset infrastruktur yang terdampak memungkinkan pemeliharaan atau perbaikan yang lebih efisien," ungkap Harkat Wijaya.
Program Fellowship Esri Indonesia sendiri merupakan sebuah inisiatif pengembangan sumber daya manusia untuk mahasiswa dan profesional. Program ini memandu para pakar industri untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengimplementasikan solusi GIS dalam pengambilan keputusan berbasis data, peramalan, pemantauan dan visualisasi.
"Para peserta Program Fellowship tidak hanya berbagi penemuan dan solusi dalam industri mereka industri masing-masing, namun juga menunjukkan potensi GIS yang sesungguhnya. Pemetaan cerdas teknologi mendukung upaya kita sebagai masyarakat untuk mencapai kemajuan dan meningkatkan akses ke layanan, dengan manajemen darurat dan keamanan finansial sebagai dua contoh nyata. Sebagai bagian dari program ini, kami mengembangkan komunitas GIS yang lebih besar dan para akan dapat terus berbagi keterampilan dan kemampuan mereka untuk menemukan solusi baru untuk menghadapi tantangan," ujar Solution Strategist Manager Esri Indonesia, Khairul Amri.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, lebih dari 500 pelamar telah mengambil bagian dalam Program Esri Indonesia Fellowship, di mana solusi inovatif bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dan mendukung tujuan nasional. Hari ini, lima proyek teratas mempresentasikan solusi mereka. (Z-8)
Publik khawatirkan isu kemanan data BAIS usai dugaan kebocoran data oleh hacker
Kementerian Komunikasi dan Informatika masih terus melakukan penelurusan atas kasus dugaan kebocoran data paspor milik 34 juta warga negara Indonesia.
Sebanyak 34 juta data paspor Indonesia diduga dibocorkan dan diperjualbelikan. Informasi tersebut diungkap oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto melalui cuitan di akun Twitternya.
SANTER isu sosok peretas atau hacker dengan nama Bjorka membocorkan data milik sejumlah instansi pemerintah. Kali ini, BPJS Ketenagakerjaan diduga menjadi korbannya.
Google dan Facebook telah dikenai sanksi tahun lalu dengan denda masing-masing 150 juta dan 60 juta euro untuk pelanggaran serupa.
ISACA Indonesia akan terus mendukung pemerintah, regulator, dan pelaku industri dalam membangun lingkungan digital yang aman, dan berkelanjutan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
TGKA menggunakan aplikasi sistem SAP R/3 pada 2005, yang kemudian ditingkatkan jadi SAP ECC On HANA pada 2015.
BRIN mengembangkan Sistem Informasi TRIGRS sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor yang menggunakan model matematika berbasis data hujan.
BMKG mengembangkan Indonesian Marine Weather Information and Early Warning System (INA-WIS) yang mampu memberikan prakiraan cuaca hingga 10 hari ke depan dengan pembaruan setiap tiga jam.
KEHADIRAN Simbara untuk komoditas nikel dan timah diyakini akan menambah pendapatan negara dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa royalti hingga Rp10 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved