Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TREN pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di dunia bisnis semakin menunjukkan manfaat yang signifikan. Hal ini membawa dampak positif dalam berbagai sektor kehidupan, terutama dalam segi bisnis.
Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Internet Mulia Untuk Negeri (Nexa), Priyo Suyono, dalam sambutannya saat membuka Next Level AI Conference: Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence. Acara ini digelar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/11), dan merupakan hasil kerja sama Nexa dengan InfoKomputer dan Kitatama.
Pada acara itu, fokus pembahasan dipusatkan pada potensi pemanfaatan teknologi AI di lingkungan bisnis, mulai dari meningkatkan efisiensi, menciptakan peluang bisnis baru, sampai meningkatkan ketahanan cyber security organisasi. "Saya juga berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah networking dan menjembatani para pelaku ekosistem ekonomi digital di Indonesia," tambah Priyo.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria yang hadir memberikan keynote speech menjelaskan, "Dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat, integrasi AI telah menghasilkan efisiensi dan peluang dalam bisnis." Nezar juga mengingatkan dalam pemanfaatan AI, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat tantangan secara kompleks. Untuk itu, diperlukan tata kelola AI yang tepat.
Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat
"Saat ini Kementerian Kominfo tengah menyusun Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial yang akan menjadi panduan etika untuk organisasi dan perusahaan yang menggunakan AI," jelasnya. Perlu masukan dari para pemangku kepentingan agar Indonesia memiliki formula pedoman AI yang menjawab kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara.
Bicara soal peluang, Co-Founder Korika dan Profesor ITB Bambang Riyanto Trilaksono menjelaskan tren teknologi AI yang akan terus berkembang dengan cepat. "Saat ini, kita berada di dalam era Artificial Narrow Intelligence (ANI) atau AI yang mengerjakan tugas-tugas yang spesifik," ungkap Bambang.
Baca juga: Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat
Meski baru di level ANI, sudah banyak proses bisnis yang dapat dikerjakan oleh AI, seperti yang ditunjukkan tools semisal ChatGPT. Ke depan, perkembangan AI akan bergerak ke Artificial General Intelligence (AGI) yang lebih cerdas dan dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih kompleks.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro, Pulung Nurtantio Andono, juga mencontohkan beberapa implementasi AI yang langsung dirasakan masyarakat. Contohnya penggunaan teknologi AI untuk membantu petani dan nelayan dalam meningkatkan produktivitasnya. "Ke depan, akan semakin banyak persoalan sehari-hari yang bisa diselesaikan oleh AI," ungkap Pulung.
Dalam sesi Real-World Journey of AI Implementation, tampil tiga institusi yang telah mulai mengadopsi AI. Contohnya Departemen Kesehatan yang membuat virtual assistant bagi ibu balita. Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji, virtual assistant ini akan tampil dalam bentuk video di akun Whatsapp sang ibu serta akan membacakan hasil pemeriksaan bayi yang diperiksa di fasilitas kesehatan. "Jadi ibu bisa lebih paham proses tumbuh kembang anak," tambah Setiaji.
CTO RCTI+, Rio Anugrah, berbagi pengalaman implementasi AI di industri media. Contohnya dalam menyajikan konten yang relevan dan sesuai dengan referensi pengguna. Sedangkan CEO Botika, Ditto Anindita, menggambarkan implementasi AI di area penyiar berita virtual. Penyiar ini bisa membacakan berita dengan mimik wajah yang mirip dengan penyiar betulan. "Teknologi Generative AI muncul sebagai kekuatan dalam aplikasi bisnis, mengantarkan inovasi, efisiensi, dan pengalaman pelanggan yang unggul di seluruh dunia dari berbagai sektor," ungkap Ditto. (RO/Z-2)
Tombol ini adalah pintasan cerdas dan lancar yang mendefinisikan ulang interaksi pengguna dengan perangkat dan dirancang untuk para profesional, gamer, pelajar, dan pengguna biasa.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat.
Di tengah akselerasi transformasi digital, perusahaan di seluruh sektor dituntut untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin dalam inovasi.
Peneliti melatih dan menguji AI pada lebih dari 3.600 pemindaian, termasuk gambar dari pasien dengan demensia dan orang tanpa gangguan kognitif.
Startup teknologi lingkungan GreenTeams mengumumkan keberhasilan mereka menutup putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Oriza Greenwillow Technology Fund
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif.
Prioritas utama dalam kemajuan AI tetap konsisten, yakni membangun infrastruktur yang efisien, mengoptimalkan algoritma, dan memastikan penerapan yang praktis.
SEPERTI kolaborasi Intel dan Microsoft yang melahirkan PC, di era Generative AI (GenAI), teknologi Large Language Model (LLM) membutuhkan sistem operasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved