Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Permintaan Data Center Meningkat, Schneider Electric Tawarkan Solusi Hibrid dan Edge

Ghani Nurcahyadi
30/7/2023 22:00
Permintaan Data Center Meningkat, Schneider Electric Tawarkan Solusi Hibrid dan Edge
Data Center Schneider Electric Indonesia(Dok. Schneider Electric Indonesia)

PASAR data center Indonesia terus mengalami peningkatan permintaan volume dan kualitas layanan dari pelanggan seiring dengan tumbuhnya gaya hidup digital, bangunan, dan industri cerdas dengan kendali jarak jauh berbasis internet

Volume diharapkan tumbuh dari US$2,06 miliar pada 2023 menjadi US$3,98 miliar pada 2028, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14,09% selama periode perkiraan 2023-2028 (Data Center Indonesia). 

Menjawab pesatnya pertumbuhan dan permintaan layanan data center pada pasar Indonesia, Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi data center dalam dua pilihan arsitektur: hibrid dan edge untuk hub regional atau lokal. 

Baca juga : Summit Satu Data Indonesia 2023: Tata Kelola Keamanan Siber Jadi Prioritas 

Diharapkan dengan kedua pilihan tersebut, kebutuhan data center dapat dipenuhi secara paralel pada skala kecil hingga besar, agar layanan data yang penting untuk entitas bisnis, komersial, dan individu dapat dikelola dengan aman dan efisien.   

“Solusi data center komprehensif yang ditawarkan Schneider Electric akan membantu entitas bisnis, komersial, maupun individu untuk memenuhi naiknya permintaan volume dan layanan beragam kebutuhan pengelolaan infrastruktur TI dan pemrosesan data dengan efisien, adaptif, dan tangguh,” ujar Yana Haikal, Business Vice President, Secure Power Division, Energy Management Business Schneider Electric. 

Baca juga : I dan Data Cloud Snowflake Bantu Perusahaan Global Kurangi Emisi Karbon 

Termasuk yang tak kalah pentingnya adalah akses ke data dan aplikasi lainnya pada lingkungan komputasi awan/cloud.

Yana menjelaskan, data center harus memiliki kemampuan untuk memenuhi melonjaknya permintaan kebutuhan gaya hidup digital, bangunan, dan industri cerdas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh berbasis komputasi awan. 

Permintaan tersebut mendorong arsitektur data center hibrid dari edge yang terpusat, regional, dan lokal yang dikendalikan oleh perangkat lunak Data Center Infrastructure Management (DCIM) atau manajemen infrastruktur data center. 

Data center hibrid adalah kombinasi dari layanan lokal, cloud pribadi, dan cloud publik. Edge computing mengacu pada praktik pemrosesan data di dekat sumber data, daripada mengirimkannya ke lokasi pusat untuk diproses. 

Baik data center hibrid maupun edge computing dapat memperoleh manfaat dari penggunaan perangkat lunak DCIM.

Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) Hendra Suryakusuma mengatakan semakin meningkatnya kehadiran industri, perusahaan, dan startup digital, migrasi ke komputasi awan, ekspansi e-commerce, dan teknologi berbasis data lainnya, data center telah menjadi infrastruktur yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“IDPRO melihat bahwa yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana keberlanjutan usaha dapat dicapai melalui manajemen energi berbasis inovasi, standar tertinggi, dan kolaborasi yang erat dengan pemangku kepentingan terkait agar data center yang ada berfungsi dengan efisien dan maksimal," katanya.

Schneider Electric menawarkan solusi DCIM komprehensif yang disebut EcoStruxure IT. Perangkat lunak ini mendefinisikan ulang manajemen infrastruktur TI hibrid dan membawa perangkat lunak DCIM lebih efisien, adaptif, dan tangguh dalam mencapai keberlanjutan. 

EcoStruxure IT menjawab tantangan DCIM 3.0 dengan memodernisasi portofolio perangkat lunak untuk pemantauan dan pengelolaan infrastruktur TI hibrid yang luas dan menjadi semakin kompleks dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, EcoStruxure IT menawarkan solusi analisis cerdas dengan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan keamanan siber bawaan, penilaian, dan kemampuan prediktif, perangkat lunak memantau dan mengantisipasi risiko sambil mengoptimalkan infrastruktur, kinerja, dan penghematan di seluruh siklus hidup perangkat TI. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya