Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SERANGAN siber menggunakan malware dan ransomware semakin merajalela. Para individu atau kelompok peretas juga semakin canggih. Terbaru, sistem perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami serangan siber. Akibatnya berbagai layanan perbankan digital mereka tidak bisa digunakan selama lebih dari tiga hari. Karena itu, upaya pencegahan harus lebih serius dilakukan.
Pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, ransomware ketika menjalankan aksinya, akan berusaha semaksimal mungkin mengenkripsi data penting, backup dan sistem penting yang bertujuan mengganggu jalannya perusahaan sehingga mau tidak mau korbannya akan membayar uang tebusan yang diminta demi kelangsungan operasional perusahaan.
Antivirus secara teknis akan sangat sulit melawan Ransomware karena perkembangan teknologi malware sudah sedemikian rumit. Satu malware yang sama akan sulit dideteksi karena dapat dibungkus dengan berbagai macam teknik kompilasi yang berbeda.
Baca juga: Sistem BSI Down, Ancaman Serangan Siber dengan Malware Makin Serius
Perubahan coding yang diubah sedikit saja sudah akan membuat malware tidak terdeteksi. Oleh karena itu, mengandalkan perlindungan antivirus apapun merek dan klaimnya, namun faktanya tidak ada yang dapat menjamin melindungi secara total dari ancaman ransomware.
"Tidak ada satupun antivirus di dunia yang berani menjamin sistem yang dilindunginya akan 100 % aman dari serangan ransomware ke depannya," kata Alfons, Kamis, (11/5).
Baca juga: BSI Kena Serangan Siber 3 Hari, Reputasi Bank Syariah Plat Merah Dipertanyakan
"Hal-hal ini harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan utama dalam melindungi sistem Anda dari serangan malware dan ransomware terus berevolusi. Ingat, sekuriti bukan produk tetapi Security is a Process," kata Alfons.
Perlindungan data dan backup satu arah dan tidak bisa diakses atau dihancurkan karena di proteksi dengan verifikasi kredensial dan TFA seperti Vaksin Protect dan cold backup. Implementasi backup yang berjalan baik dan bisa mengembalikan data penting saat diperlukan.
"Jangan melakukan backup tetapi ketika dibutuhkan malah tidak bisa berfungsi atau terbackup dengan baik ke cloud namun karena besarnya data yang di backup, membutuhkan waktu sangat panjang untuk mengunduh data dalam jumlah besar berukuran Terabite yang di backup," kata Alfons.
Agar terhindar dari serangan siber, berikut ini tips dari Alfons.
1. Jangan memilih antivirus hanya dari mereknya saja tetapi juga layanan pendukung dan implementasi perlindungan yang diberikan.
2. Saat akan memilih antivirus, perhatikan bagaimana penyedia layanan memberikan perlindungan dan bukti logis bahwa data konsumen tetap akan selamat sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware.
3. Cek sudah berapa lama vendor antivirus menjalankan usaha dan layanan seperti apa yang diberikan untuk melindungi pengguna, dan apakah ada support on-site yang handal ketika anda mengalami masalah atau malah anda dilempar kepada support di luar negeri.
(Z-9)
Aplikasi AmanTerus memiliki fitur App Protection dan fitur Web Protection yang bekerja untuk mengidentifikasi URL dan IP address yang dicurigai berbahaya.
SparkCat menggunakan pembelajaran mesin untuk memindai galeri gambar dan mencuri tangkapan layar yang berisi frasa pemulihan dompet aset kripto.
Investigasi kami menunjukkan bahwa pencuri ini kemungkinan dioperasikan oleh pelaku ancaman berbahasa Indonesia, karena kami menemukan artefak yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
Kampanye tersebut diyakini terkait dengan DeathStalker, aktor APT (Advanced Persistent Threat) bayaran yang terkenal yang menawarkan layanan peretasan dan intelijen keuangan khusus.
Peningkatan kesadaran terhadap bahaya siber, mulai dari tingkat individu hingga nasional, adalah langkah pertama yang krusial.
Dalam beberapa bulan terakhir, penjahat siber telah mengembangkan teknik baru yang menargetkan pengguna PC, khususnya melalui metode verifikasi CAPTCHA yang palsu.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Indonesia tercatat mengalami jumlah serangan siber terkait APT tertinggi kedua pada tahun 2024, menyumbang 7% dari semua insiden di kawasan Asia Pasifik.
Taktik baru Fog bahkan melangkah lebih jauh karena mereka menjadi grup RaaS pertama yang secara terbuka mengungkap alamat IP dan data curian milik korban mereka di Dark Web.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman siber yang kian kompleks membuat perusahaan di Indonesia membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien.
Ransomware yang dijuluki Ymir itu menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut. Ransomware ini juga secara selektif menargetkan file dan berupaya menghindari deteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved