KOMISI Perdagangan Bursa Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC) resmi melayangkan gugatan kepada salah satu bursa kripto global, Binance.
Dalam gugatan yang dilayangkan di Pengadilan Federal Illinois itu, CFTC menuding Binance dan pendirinya, Changpeng Zhao telah melanggar aturan kepatuhan aset digital Negeri Paman Sam itu.
"Selama bertahun-tahun, Binance telah melanggar aturan CFTC dengan menghindari aturan kepatuhan," kata Ketua CFTC Rostin Behnam dikutip dari AFP.
Baca juga : Terus Menggeliat, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta
Sementara gugatan terhadap Changpeng Zhao ialah mendorong karyawan dan pengguna untuk mengelabui aturan kepatuhan agar mendapatkan profit maksimal.
Menanggapi gugatan tersebut, Bos Binance Changpeng Zhao mengatakan, Binance telah mengembangkan teknologi terbaik di kelasnya untuk memastikan kepatuhan. Binance.com adalah bursa global (non-AS) pertama yang menerapkan program wajib KYC dan hingga saat ini tetap memiliki salah satu standar tertinggi dalam KYC dan AML.
Baca juga : Untuk Pertama Kalinya Bitcoin Sentuh US$28.000 dalam 9 Bulan Terakhir
Binance berkomitmen terhadap transparansi dan kerja sama dengan regulator dan penegak hukum di AS dan secara global. Binance saat ini memiliki lebih dari 750 orang dalam tim Kepatuhan dan banyak di antara mereka memiliki latar belakang penegakan hukum serta badan pengatur sebelumnya.
"Hingga saat ini, kami telah menangani 55.000 lebih permintaan penegakan hukum dan membantu badan penegakan hukum AS membekukan/menyita lebih dari $125 juta dana pada 2022 saja dan $160 juta pada tahun 2023 sejauh ini," kata pria yang akrab disapa CZ itu.
Changpeng Zhao menegaskan, Binance akan terus menghormati dan berkolaborasi dengan AS dan regulator lain di seluruh dunia. Binance kini memiliki jumlah lisensi/pendaftaran tertinggi secara global, yaitu 16 dan terus bertambah, serta dianggap baik oleh komunitas pengguna kami.
Soal tudingan pencucian uang, Changpeng Zhao menegaskan, Binance tidak berdagang untuk mendapatkan laba atau “memanipulasi” pasar dalam keadaan apa pun. Binance “berdagang” dalam sejumlah situasi.
"Pendapatan kami berupa kripto. Kami memang perlu mengonversinya dari waktu ke waktu untuk menutup pengeluaran dalam fiat atau mata uang kripto lain. Kami memiliki afiliasi yang menyediakan likuiditas untuk pasangan yang kurang likuid. Afiliasi ini dipantau secara khusus agar tidak memiliki profit besar," ujarnya.
Menurut Zhao, Binance memiliki aturan perdagangan no-day-trading selama 90 hari untuk karyawan. Artinya, tidak diperbolehkan menjual koin dalam waktu 90 hari sejak pembelian terakhir atau sebaliknya.
"Ini adalah pencegahan agar tidak satu pun karyawan aktif berdagang. Kami juga melarang karyawan kami untuk berdagang di Futures. Kemudian, kami memiliki kebijakan ketat bagi siapa saja yang memiliki akses ke informasi pribadi, seperti detail listing, Launchpad, dll. Mereka tidak diperbolehkan untuk membeli atau menjual koin tersebut," katanya.
"Saya sendiri betul-betul menaati kebijakan ini. Saya juga tidak pernah berpartisipasi dalam Binance Launchpad, Earn, Margin, atau Futures. Saya memahami bahwa cara memanfaatkan waktu terbaik saya adalah membangun platform solid yang melayani pengguna kami," pungkas Zhao. (AFP/RO/Z-5)