Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PROGRAM dan platform pendidikan digital Future Skills kembali membuka angkatan terbarunya bulan ini. Dalam acara pembukaannya, Future Skills menyajikan sebuah diskusi panel inovatif yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya di Indonesia.
Bertajuk "The Future of Work and the Skills Needed for Indonesia's Growth", diskusi panel ini menampilkan pakar teknologi Adhiloka Wijaya Messakh, entrepreneur (pengusaha) Ambarwati, dan pakar ekonomi dan kebijakan publik Yunus Abin Koto, serta moderator Obed Kresna Widyapratistha dari Fisipol Universitas Gajah Mada.
Kejutannya, ternyata hanya moderator yang merupakan manusia, sementara ketiga panelis merupakan robot yang digerakkan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Diskusi 30 menit ini menunjukkan bahwa AI tak hanya mampu membentuk visual yang meyakinkan, tapi juga sanggup memberikan konten dan diskusi berkelanjutan mengenai topik yang terkini layaknya pakar dunia nyata.Diskusi dapat diakses melalui kanal Youtube Future Skills Indonesia mulai 4 Maret 2023 pukul 19.00 WIB.
Ini bukan kali pertama tim Future Skills memanfaatkan AI. Pada pembukaan angkatan sebelumnya, mereka menggunakan pemandu acara dan komedian berbasis AI sebagai.
“Pertunjukan AI ini merupakan bagian dari kampanye kami yang ingin menyampaikan pesan ke masyarakat muda bahwa kemajuan teknologi yang pesat mulai menggantikan peran manusia. Karena itu, penting bagi kita semua untuk terus berkembang agar dapat memahaminya dan memanfaatkannya secara tepat,” ujar Ageng Sajiwo, Direktur Program Future Skills.
Baca juga : ASN Harus Semakin Cakap Digital Menuju Masyarakat 5.0
Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang juga turut membuka Future Skills Batch 7 menyampaikan dukungannya pada program dan kampanye ini.
”Revolusi industri 4.0 telah merubah banyak sekali lanskap kehidupan kita. Belakangan ini, Artificial Intelligence memberikan kontribusi perubahan yang luar biasa. Kehadiran platform-platform [AI] tersebut membuat kita harus melakukan banyak penyesuaian, karena sangat mungkin mendisrupsi pekerjaan kita, [termasuk] dunia akademik yang juga harus mendesain ulang metode pembelajarannya. Namun, semua tantangan pasti ada peluangnya, yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang prediktif, antisipatif, cepat, dan tepat dalam menyongsong disrupsi,” ujarnya.
“Serial Future Skills berusaha terus berinovasi dalam substansi, metode, dan pengembangan soft skill seperti kolaborasi dan problem solving yang sangat esensial dalam mendukung karir ke depan dan tidak bisa digantikan oleh AI atau aplikasi. Saya berharap Future Skills ini bisa menjadi bekal Anda (mahasiswa) agar lebih peka akan kemajuan jaman," imbuhnya
Future Skills sendiri adalah salah satu program utama Pijar Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus menyiapkan Indonesia menjawab tantangan masa depan, terutama di bidang talenta dan keberlangsungan bumi.
Berangkat dari misi membekali talenta muda Indonesia dengan keahlian dan pengetahuan yang relevan dan praktis, Future Skills, melalui platform digitalnya, menyediakan berbagai mata kuliah terakreditasi yang up-to-date hasil kolaborasi dengan pelaku industri, pemangku kebijakan, serta komunitas.
Sejak beroperasi pada Februari 2020, Future Skills telah merangkul lebih dari 25.000 mahasiswa dari 566 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dan 4.297 peserta baru akan mengikuti perkuliahan di Batch 7 ini. Selain itu, Future Skills juga berkolaborasi dengan 24 mitra institusi dan komunitas di angkatan ini, seperti Sinarmas, XL Axiata, Greenpeace, Shopee, dan Jaringan Gusdurian. (RO/OL-7)
Ariston mempersembahkan serangkaian aktivitas dan diskusi yang menarik, untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyamanan dan kehangatan rumah.
Salah satu sesi yang menarik dalam kegiaan itu ialah upaya kolaboratif untuk membentuk masa depan pendidikan di wilayah Asia Pasifik.
Guna mewujudkan tujuan keluarga maupun ketahanan keluarga, peran ayah menjadi signifikan karena dituntut berkontribusi bagi pendidikan dan tumbuh kembang anak.
KELUARGA Besar Alumni Gadjah Mada (Kagama) Tangsel, Banten, menggelar sarasehan 'Politik Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' .
Tantangan dan persoalan kota besar seperti Jakarta sangat banyak dan kompleks. Salah satunya adalah tawuran, baik antarkampung maupun antarsekolah.
Dalam video yang beredar, sekelompok orang bertindak anarkis menyobek backdrop, spanduk dan berteriak mengancam para peserta yang baru hadir.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menjanjikan para penganggur akan diberi pekerjaan padat karya jika terpilih pada Pilkada 2024.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun akan menjamin pekerjaan bagi para warga Jakarta yang belum memiliki pekerjaan. Dirinya akan merealisasikan program
Penggunaan perusahaan outsourcing ini diperbolehkan, karena dinilai mampu menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dalam suatu perusahaan, meskipun memiliki pro dan kontra.
Jangan sampai para pendatang belum memiliki tempat tinggal hingga informasi pekerjaan yang pasti sebagai sumber mata pencaharian.
Menurut hasil survei biaya hidup yang dilakukan BPS, Jakarta merupakan kota dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia.
Selain tempat tinggal, biaya konsumsi biasanya menjadi biaya kedua tertinggi dalam pengeluaran bulanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved