Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENGGUNAAN internet oleh anak-anak, khususnya di rentang usia 13-18 tahun, terbilang tinggi, terlebih di masa pandemi Covid-19. Di balik itu semua, anak-anak amat rentan terpapar konten berbahaya, termasuk ancaman kejahatan siber.
Peran orang tua sangat penting untuk mengedukasi anak terkait literasi digital. Hal itu mengemuka dalam webinar yang mengambil tema “Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya” di Pontianak, Kalimantan Barat, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Tantangan orang tua di era digital, menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang Agustin Rahmawati, tidaklah mudah. Pasalnya, anak-anak sekarang ini begitu mudah mengakses internet lewat beragam perangkat, seperti ponsel, tablet, dan laptop.
Tak jarang bahkan anak-anak di era sekarang lebih pintar mengakses internet ketimbang orang tua mereka. Apalagi, anak-anak itu cenderung menginginkan kebebasan alias tanpa kekangan dari orang tua.
“Faktanya adalah akses internet oleh anak-anak terus meningkat. Di balik itu, anak merupakan kelompok rentan terpapar kejahatan internet. Sebagian dari mereka belum paham akan ancaman bahaya di dunia digital,” ujar Agustin.
Agustin menambahkan, beberapa klasifikasi risiko dunia maya terhadap anak-anak adalah risiko korban agresivitas di mana mereka menjadi korban perundungan, kekerasan, atau terpapar konten sadis. Risiko berikutnya adalah seksualitas di mana mereka berpotensi besar terpapar konten porno atau bahkan menjadi korban kekerasan seksual di ruang digital.
Selain itu, secara nilai, anak-anak bisa menjadi korban ujaran kebencian, pengaruh ideologi radikal, atau potensi konten berbahaya lainnya.
“Tidak ada yang aman 100 % di ruang digital. Yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalkan risiko. Kejahatan digital akan selalu menjadi ancaman bagi anak-anak karena perkembangan kognitifnya belum optimal,” ucapnya.
Baca juga : Ingin Sukses, UMKM Dinilai Wajib Masuk ke Ekosistem Digital
Dosen Psikologi Universitas Andalas Rozi Sastra Purna mengingatkan, penetrasi internet di kalangan anak-anak terbilang tinggi. Berdasar survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022, dalam survei tersebut, sebanyak 76,63 % responden di rentang usia 13-18 tahun adalah pengguna internet aktif. Selama pandemi Covid-19, intensitas penggunaan internet oleh golongan usia tersebut meningkat.
“Di balik itu semua, potensi ancaman bahaya kejahatan digital akan terus mengintai. Beberapa contohnya adalah menonton video porno, perundungan siber, atau sexting. Untuk menonton video porno, dampaknya bisa mengakibatkan kecanduan pada anak-anak. Sementara perundungan siber menimbulkan perilaku yang agresif pada anak,” kata Rozi.
Agar anak tidak memiliki risiko tinggi akan bahaya internet, menurut Dekan Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang Nawang Warsi, dibutuhkan edukasi digital yang intensif dari orang tua kepada anak.
Beberapa contoh edukasi yang bisa diberikan adalah tidak meng-klik sembarang tautan yang diperoleh, tidak memberikan identitas pribadi kepada orang lain tanpa seizin orang tua, mengatur durasi waktu saat beraktivitas di ruang digital, serta memperkenalkan situs yang aman dan ramah anak.
“Jangan lupakan juga keamanan perangkat digital harus kuat, misalnya dengan membuat kata sandi yang kuat, selalu memperbarui perangkat lunak pada perangkat, serta memasang program antivirus,” ucapnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital resmi membuka lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access).
Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah sumber serangan DDoS terbanyak di dunia, menempati posisi pertama dan mengungguli negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong.
Nico menyarankan agar Pemerintah melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap layanan internet Starlink milik Elon Musk tersebut.
Peneliti Jepang mengklaim memecahkan rekor kecepatan internet tercepat, dengan transmisi 125.000 GB per detik, sejauh 1.800 km.
PERTUMBUHAN internet service provider (ISP) dan network access point (NAP) di Indonesia sangat signifikan.
Kehadiran paket layanan data dengan masa berlaku tertentu juga telah sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku dari pemerintah.
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved