Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Literasi Digital Dapat Hasilkan Konten Viral Positif di Dunia Maya

Mediaindonesia.com
11/8/2022 21:31
Literasi Digital Dapat Hasilkan Konten Viral Positif di Dunia Maya
Ilustrasi konten viral(Freepik.com)

PEMANFAATAN media sosial saat ini sangatlah masif, hingga memunculkan isitlah viral untuk konten yang banyak dilihat oleh warganet. Untuk membuat konten viral, satu kunci yang perlu diperhatikan oleh setiap konten kreator adalah audience. Untuk menciptakan sebuah konten yang viral mengenal audience sangat perlu.

"Hal ini dapat membantu Anda untuk membuat konten yang mampu menarik perhatian, mampu membuat audience betah melihat konten, serta membuat audience mau secara sukarela melakukan like, komen, hingga share ke rekan rekannya," kata Oktora Irahadi, Ketua Divisi Kemitraan Siberkreasi dalam webinar bertajuk Tips Dunia Digital : Rahasia Membuat Konten Viral yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Wakil Ketua Umum Siberkreasi Mira Sahid mengatakan, membuat konten viral tidak harus dengan konten negatif dan nyeleneh. Konten edukatif dan inspiratif yang menjunjung etika juga bisa viral asalkan mengetahui caranya. 

"Beberapa jenis konten yang perlu dihindari antara lain: Pertama, jangan membuat konten viral yang mengandung unsur kesusilaan. Kedua, jangan membuat konten viral dengan cara pura-pura beradegan mengancam orang. Terakhir, jangan membuat konten viral dengan informasi yang menyesatkan dan menyebarkan kebohongan”, ujar Mira Sahid.

Ketua Prodi Manajemen Pemasaran Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital, Aji Kresno mengatakan, semakin terkenalnya suatu konten atau akun di ruang digital dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Satu sisi baik karena akan meningkatkan awareness dari produk, orang, atau informasi yang dibagikan, namun di sisi lain dapat menimbulkan sisi negatif seperti plagiasi dan impersonasi. 

Diperlukan pemahaman terkait keamanan digital yang baik untuk menghindari sisi negatif tersebut. Tiga cara yang dapat kita lakukan untuk aman bermedia digital antara lain: Pertama, selalu mengamankan perangkat digital dan akun Anda. 

Baca juga : Literasi Digital Dapat Tangkal Hoaks di Internet

"Kedua, selalu amankan identitas digital dengan menggunakan watermark. Terakhir, selalu berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet”, papar Aji Kresno.

webinar itu merupakan bagian dari program Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas Kemenkominfo pada 2021 untuk meningkatkan literasi digital.

Berdasarkan survei nasional Kemenkominfo dan Katadata pada 2021, tingkat literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5 atau masih kategori sedang belum mencapai kategori baik.

Program Indonesia Makin Cakap Digital fokus pada empat pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. 

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas.  Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menkominfo Johnny G. Plate. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik