Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DERASNYA arus informasi di jagat internet kerap mengaburkan tentang nilai-nilai dan wawasan kebangsaan. Etika dan sopan santun kerap diabaikan oleh pengguna internet, termasuk di media sosial. Literasi digital tentang wawasan kebangsaan mendesak ditumbuhkan.
Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan”, di Makassar, Sulawesi Selatan.
Akademisi UIN Alauddin Makassar Alim Syariati mengatakan, perkembangan dunia digital menimbulkan tantangan budaya diantaranya mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, kebebasan berekspresi yang kebablasan, menghilangnya batas-batas privasi, dan risiko pelanggaran hak cipta dan hak kekayaan intelektual.
Merawat wawasan kebangsaan di ruang digital bisa dilakukan dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital.
“Jadi, apa yang perlu kita sebarkan di ruang digital? Bahwa Indonesia itu adalah negara multikultural, Indonesia adalah negara yang majemuk, negara yang demokratis,” pungkasnya.
dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta Ade Irma Sukmawati mengatakan, media sosial dan internet dipenuhi konten negatif yang harus kita waspadai, seperti perundungan siber, fraud siber, pornografi/pornoaksi, judi online, dan stalking.
Selain itu, ada hoaks yang harus kita pahami, bisa berupa misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Kecakapan digital diperlukan agar kita bisa menghasilkan sekaligus menyaring informasi atau konten yang berkualitas.
Baca juga : Ciptakan Internet Sehat untuk Anak
“Tips berselancar aman dan bertanggung jawab yaitu pahami syarat dan ketentuan membagikan informasi, optimalisasi fitur mesin pencari, saring sebelum sharing, serta pastikan mesin pencari dalam mode aman agar terhindar dari pencarian vulgar bahkan malware,” kata Ade.
Sekretaris Universitas Dipa Makassar Indra Samsie mengatakan, kompetensi keamanan digital meliputi mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai penipuan, memahami rekam jejak digital dan keamanan digital bagi anak.
Terkait rekam jejak digital, saat berselancar di media sosial atau menggunakan mesin pencari, sering muncul konten polarisasi, hate speech, dan hoaks. Ini harus dihindari. Sebab, algoritma pengembang media sosial akan menciptakan echo chamber, kita akan didekatkan pada hal-hal yang kita sukai saja.
“Hindari echo chamber dengan cara: jangan terlalu suka atau terlalu benci, belajar mendengarkan bahkan hal yang bertentangan dengan pikiran kita, perluas wawasan, serta jangan pernah menganggap apa yang kita pahami dan sepakati sebagai satu kebenaran hakiki,” tuturnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
PRESIDEN Joko Widodo dijadwalkan membuka Musyawarah Nasional (Munas) 1 Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Anak muda saat ini tantangannya sangat berat, terutama karena perkembangan teknologi
Raimuna berasal dari kata Ambai, bahasa Yapen Waropen Papua. ‘Rai’ artinya sekumpulan orang dengan tujuan tertentu dan ‘Muna’ kekuatan yang bernilai baik dalam mencapai kesuksesan.
PPI Dunia dan Omega Education Grup berkolaborasi untuk meluncurkan "Gerakan Pelajar Indonesia Mendunia",menekankan pentingnya pembekalan sebelum melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Pernyataan itu disampaikan Said menanggapi terungkapnya kasus dugaan tindak pidana terorisme dengan tersangka DE, pada Senin (14/8) lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved