Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Saat ini masyarakat sudah memasuki era industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika hingga perkembangan neuroteknologi.
"Namun masalahnya manusianya, apakah kita siap?," tanya dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Reny Yuliati di Tuban, akhir pekan lalu.
Kemampuan digital manusia di era induatri 4.0 pun harus mumpuni agar bisa menyeimbangkan dengan kemajuan teknologi. Antara lain complex problem solving bagaimana memecahkan masalah yang belum ada solusinya di dunia nyata, social problem solving dalam berhubungan dengan manusia lain, hingga kemampuan dalam membuat keputusan dengan pertimbangan. Apalagi menuju Industri 5.0 kini setiap orang juga dituntut lebih menguasai teknologi. Seperti dapat mengoperasikan perangkat keras, melakukan personal online branding. "Milenial saat ini juga dituntut inovatif, tidak hanya pintar tapi juga kolaboratif, berjiwa wirausaha, dan digital minded," ujar Reny lagi.
Lebih lanjut dia mengatakan dari segi inovatif, tak sekadar menciptakan hal baru saja namun bisa cepat dalam mengeksekusi. Kemudian kemampuan kolaboratif, kekuatan seseorang dalam menjalin relasi dan kemitraan yang kuat. Selanjutnya berjiwa wirausaha dengan memiliki kepercayaan diri tinggi dan tekad kuat untuk belajar memanfaatkan digitalisasi. Terakhir digital minded, yaitu setelah mengalami masa konvensional orang kini melakukan segala sesuatunya secara digital dari belajar, bekerja berbelanja, transaksi keuangan dan hampir segala aspek hidup. (OL-12)
BSKDN Kemendagri mencatat sebanyak 28 inovasi daerah telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pelayanan publik
Kepemimpinan masa kini bukan lagi soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian untuk membangun koneksi dan membawa dampak nyata.
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI) Muhammad Hadianto menegaskan pentingnya penguasaan dan inovasi teknologi untuk memperkuat postur pertahanan nasional yang tangguh.
Alumni ITB memiliki peran penting dan strategis untuk terlibat langsung dalam pembangunan nasional melalui kontribusi riset, pengembangan teknologi, dan inovasi industri.
PT Hariff Dipa Persada, perusahaan teknologi pertahanan swasta nasional menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved