Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN keamanan global Kaspersky membagikan tujuh tips menyimpan dengan aman informasi yang sensitif dan penting agar terlindungi dari risiko kebocoran data.
1. Mengaktifkan enkripsi disk penuh (full disk encryption) di seluruh perangkat yang menyimpan atau mentransmisikan data rahasia.
Enkripsi dapat melindungi data jika perangkat jatuh ke tangan yang salah.
Di Windows, alat FDE disebut BitLocker, sementara di macOS bernama FileVault.
Baca juga: Meta Forest Society Jadikan NFT Instrumen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
FDE diaktifkan secara default di sebagian besar ponsel iOS dan Android. Jangan nonaktifkan kecuali benar-benar diperlukan.
2. Membatasi akses data penting hanya di kantor.
Umumnya, jatuhnya data penting ke tangan yang salah adalah melalui kehilangan atau pencurian dari media fisik seperti hard disk eksternal atau flash drive.
Idealnya, data tersebut tidak boleh dibawa meninggalkan kantor. Bahkan, jika harus menyalin ke media eksternal, Anda harus mengenkripsi data terlebih dahulu.
Banyak solusi keamanan untuk usaha kecil dan menengah yang mendukung penyimpanan terenkripsi dalam bentuk wadah kripto (cryptocontainer).
3. Jangan mentransfer data yang tidak terenkripsi melalui internet.
Terkadang Anda mungkin perlu mengirim data penting secara daring melalui surel atau layanan berbagi file.
Kaspersky sangat menyarankan untuk menghindari hal itu. Namun, apabila memang benar-benar harus mengirimkan file tersebut, setidaknya enkripsi terlebih dahulu, jika terjadi intersepsi.
Cara termudah adalah membuat arsip yang dilindungi kata sandi. Hampir semua utilitas arsip memiliki opsi ini.
Setelah informasi terenkripsi,kirim kata sandi kepada penerima melalui saluran yang berbeda, misalnya, informasi dilampirkan ke surel, tetapi kata sandi dikirim melalui aplikasi perpesanan yang mendukung enkripsi end-to-end.
4. Hapus data sensitif yang tidak lagi diperlukan.
Hapus data penting yang sudah tidak diperlukan lalu kosongkan Recycle Bin agar data tidak dapat dipulihkan dengan sekali klik. Untuk data apa pun yang bahkan tidak begitu sensitif, gunakan utilitas penghancur file untuk mencegah pemulihan.
5. Enkripsi cadangan.
Kaspersky mengatakan cadangan data sangat penting, meski juga dapat menjadi sumber kebocoran.
Untuk itu, sebelum membuat cadangan data rahasia, Anda harus menempatkannya di wadah kripto.
6. Menyimpan data di beberapa tempat yang terisolasi satu sama lain.
Misalnya, satu salinan file disimpan di komputer dan salinan lainnya di penyimpanan cloud yang andal. Jangan lupa untuk
mengenkripsi file terlebih dahulu.
7. Amankan arsip dan kata sandi wadah kripto.
Simpanlah kata sandi dalam aplikasi yang dibuat khusus, seperti aplikasi Kaspersky, untuk membuat dan menyimpan kata sandi kompleks dengan aman. (Ant/OL-1)
DI Indonesia, kasus kebocoran data pribadi sebetulnya bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sekali-dua kali terjadi kasus kebocoran data pribadi yang dilakukan para peretas.
KPU menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memitigasi kebocoran data pemilih menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Denny meminta penjelasan dari Telkomsel mengenai data pribadinya yang bocor dalam 3X24 jam. Dia mengancam akan menggugat ke pengadilan jika tidak mendapatkan penjelasan.
Terkait dengan kejadian yang dialami Denny Siregar, pihaknya siap bekerja sama untuk membantu, serta berkoordinasi dengan pihak berwajib.
Kepolisian tengah mendalami profil pelaku yang sudah terlacak. Namun, belum bisa memastikan server yang digunakan pelaku peretasan dan pembobolan.
Dedi mengatakan bahwa pihak Direktorat Siber Bareskrim Polri akan mendalami lebih jauh terhaik hal ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved