Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KONSULTAN ESG (Environmental, Social and Governance) dari PT Mitra Rekayasa Keberlanjutan (MRKL), Aldi Muhammad Alizar menyoroti pentingnya kehadiran teknologi pengolahan nikel yang berfokus pada aspek ESG.
Menurut Aldi, High Pressure Acid Leach (HPAL) merupakan teknologi pengolahan nikel untuk battery grade secara hidrometalurgi, yang banyak dipilih oleh smelter di Indonesia saat ini. Namun, mengacu kepada paparan “Kinerja Sektor Komoditas dan Energi serta Kebijakan Hilirisasi 1Q2021” yang disampaikan Kemenko Marves dalam acara Finalisasi Pengujian Teknologi STAL oleh Kementerian ESDM dan TMM, pengelolaan limbah merupakan kendala terbesar dalam memproses bijih limonite melalui teknologi HPAL.
"Cara pengelolaan limbah HPAL dengan menempatkan limbah di bawah area laut dalam (Deep Sea Tailings Placement) dianggap berpotensi tinggi mencemari biodiversitas. Padahal, cara ini adalah cara pengelolaan limbah yang saat ini dipertimbangkan oleh perusahaan pengolah nikel, untuk pengoperasian smelter HPAL milik mereka kelak," ungkap Aldi dalam keterangannya, Jumat (16/4).
Karena itu, Aldi meyakini jika bangsa Indonesia membutuhkan teknologi pengolahan nikel yang berfokus pada aspek ESG, seperti teknologi hidrometalurgi Step Temperature Acid Leach (STAL) yang dikembangkan oleh PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (TMM).
Tujuannya, ungkap dia, adalah untuk mengakomodir investor asing yang ‘memelototi’ aspek ESG dan menjadikannya sebagai syarat utama dalam berinvestasi, seperti Elon Musk dan Tesla, misalnya mereka mau datang dan berinvestasi di Indonesia.
"STAL merupakan terobosan teknologi ramah lingkungan yang dapat mendukung upaya Pembangunan Rendah Karbon yang sedang marak di Indonesia. Selain rendah karbon, STAL juga tidak membutuhkan pengelolaan limbah yang rumit, serta mendukung transparansi dalam bentuk digitalisasi data dan informasi sehingga meningkatkan akuntabilitas kepada shareholder dan stakeholder," ungkap Aldi.
Aldi meyakini jika STAL akan membawa dampak positif berupa kesejahteraan sosial dan ekonomi yang hijau, kepada masyarakat dan penambang nikel skala menengah.
Menurut Direktur Utama TMM, Petrus Tjandra, teknologi STAL mengaplikasikan zero waste managament dalam pengoperasiannya, dimana limbah olahan yang dihasilkan akan dapat diproses lagi menjadi by-product (produk samping), dalam bentuk iron ore untuk digunakan oleh industri baja, maupun bentuk batu bata (brick) yang dapat digunakan untuk membangun jalan maupun jembatan.
Lebih lanjut, Petrus mengatakan jika TMM melalui entitas anak perusahaannya, PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI) juga telah menginisiasi Green+ Program, yang berfokus pada aspek ESG. Program ini, kata dia, akan menjamin/mensertifikasi bahwa teknologi STAL sudah memprioritaskan lingkungan hidup dalam pengoperasiannya, untuk mencapai ekonomi rendah karbon, berdaya bahan dan sumber daya yang efisien.
“Green+ Program akan memastikan bahwa potensi pencemaran lingkungan akan dapat terdeteksi secara lebih dini, melalui kontrol digital yang dapat mengeluarkan data gas buang, maupun limbah olahan secara real time dan dapat terhubung dengan pihak yang berkepentingan,” ujar Petrus.
Petrus menambahkan jika aspek environmental, social and governance (ESG) adalah fokus utama TMM dalam setiap rencana implementasi teknologi STAL. Hal ini, kata dia, merupakan wujud komitmen perseroan untuk menjawab pertanyaan seputar masalah lingkungan hidup dalam hilirisasi nikel, sekaligus mendorong terciptanya tata kelola nikel nasional yang ramah lingkungan.
Menyikapinya, Asisten Deputi Bidang Investasi Strategis Kemenko Marves, Bimo Wijayanto mengapresiasi komitmen TMM untuk fokus kepada aspek environmental, social and governance (ESG) dalam setiap rencana implementasi teknologinya. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah maju yang dapat membantu pemerintah untuk menjawab pertanyaan tentang how green is exploitation of our mineral resources. (OL-13)
Baca Juga: ESDM Sebut STAL Sebagai Terobosan Teknologi Strategis
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengungkapkan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa, PT Ceria Corp, merupakan sebuah pencapaian besar di Kabupaten Kolaka.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Smelter Merah Putih milik PT Ceria yang berlokasi di Wolo, Kabupaten Kolaka, untuk pertama kalinya berhasil memproduksi ferronickel.
Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.
PRESIDEN Republik Indonesia, Prabowo Subianto meresmikan smelter emas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved