Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Multipolar Technology Tawarkan Solusi Analisa Kredit Lewat AI

Gana Buana
25/3/2021 23:26
Multipolar Technology Tawarkan Solusi Analisa Kredit Lewat AI
Ilustrasi kecerdasan buatan(Ilustrasi)

PERAN Credit Analyst atau underwriter amatlah penting dalam menilai kelayakan dan pengelolaan risiko berdasarkan profil dan karakteristik calon nasabah. Namun proses verifikasi dan analisa secara manual butuh waktu lama karena banyaknya parameter yang digunakan, sehingga proses jadi lambat dan sulit untuk mengejar target. 

“Peran tools analitik terintegrasi yang berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat membantu pengambilan keputusan secara terukur dan cepat serta memenuhi regulasi yang ada guna meningkatkan potensi bisnis,” ujar Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk Jip Ivan Sutanto dalam keterangan resmi yang diterima. 

Menurut dia, dengan meng-offload sebagian proses underwriting ke aplikasi analitik berbasis AI dapat membantu underwriter tetap produktif. Sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat, cepat, serta memenuhi regulasi. Cross sell dan up sell produk-produk finansial sesuai kriteria nasabah juga bisa dengan mudah dilakukan untuk meningkatkan potensi bisnis. 

Ia mengatakan, IBM sebagai pionir dalam teknologi AI-nya yang diberi nama IBM Watson. IBM Watson mengembangkan solusi IBM Cloud Pak for Data (CP4D) sebagai platform data analitik berbasis AI yang modern, terintegrasi, agile, dan lengkap. IBM CP4D memodernisasi cara pengumpulan, pengorganisasian, analisa keseluruhan data perusahaan dan pengaplikasian AI. 

Baca juga : Percepat Traffic Data, AWS Buka Lokasi Edge Pertama di Indonesia

“Multipolar Technology sudah membangun dua use case dengan memanfaatkan platform IBM CP4D ini yaitu Customer Segmentation dan Credit Risk. Dengan template Credit Risk siap pakai pada platform IBM CP4D, kami ingin menghadirkan prinsip Know Your Customer (KYC) dan credit scoring yang lebih komprehensif dan real-time, yang tidak hanya sekedar visualisasi data, tapi juga memberikan informasi terkini dan relevan dengan kondisi pasar,” ungkap Jip Ivan. 

Seperti yang diketahui, data sebagai aset yang sangat berharga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai kondisi terkini perusahaan dan menjadi tolok ukur pengembangan bisnis guna menyasar pasar dan kebutuhan yang tepat. Namun masih banyak perusahaan yang belum dilengkapi fasilitas untuk mengelola data menjadi informasi penting sebagai dasar pengambilan keputusan. 

“Untuk pasar yang sedang berkembang seperti Indonesia, metode credit scoring yang sudah ada sekarang ini kami bawa ke tingkat yang lebih tinggi lagi dengan mengaplikasikan AI melalui IBM CP4D sebagai alat bantu. Praktisi keuangan kini bisa menilai dengan lebih baik potensi customer yang ada, menjangkau baik yang bankable maupun yang non-bankable, yang jumlahnya masih cukup besar,” tandas dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya