Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PERUSAHAAN rintisan (startup) unicorn di bidang teknologi dinilai akan segera meramaikan pasar modal Indonesia. Menurut Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir, pertumbuhan yang pesat akan mempercepat perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di BEI.
“Kalau menurut saya lebih cepat dari yang kita perkirakan, karena perusahaan-perusahaan ini growth-nya benar-benar bagus,” ujar Pandu dalam “Tanya Bursa bersama Investabook” .
Pandu mengatakan, masuknya perusahaan teknologi ke bursa saham akan berdampak positif bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Sebab, terangnya, perusahaan rintisan tersebut telah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia seperti untuk sekadar memesan makanan dan belanja, yang semuanya sudah melalui online.
“Dan terbukti juga memang ada performance-nya juga, karena kita kan sudah menjadi perusahaan terbuka (SEA Group di NYSE, red) sudah tiga tahun di mana memang capital market tuh bisa lebih efisien untuk fund rising dan juga lebih dikenal untuk stakeholder dan ini bagus menurut saya,” tambahnya pada keterangan pers, Kamis (5/11).
Presiden Komisaris SEA Group Indonesia ini juga menuturkan, saat ini merupakan kesempatan yang tepat bagi perusahaan rintisan untuk segera melakukan listing di bursa. Salah satu alasannya, perkembangan teknologi yang pesat selama pandemi Covid-19 yang mengubah pola hidup masyarakat merupakan peluang yang bagus untuk perusahaan-perusahaan itu.
“Mau gak mau dibilang karena Covid banyak perusahaan e-commerce, logistik e-commerce, fintech, mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena orang hidupnya sudah berubah,” ucapnya.
Selain itu, ujar Pandu, teknologi adalah aset kelas yang paling dicari oleh investor baik retail maupun institusi. Hal itu merupakan kesempatan emas karena perusahaan rintisan di bidang teknologi tersebut sedang memiliki demand yang tinggi.
“It’s actually positive karena dengan ini semua, anda sebagai perusahaan akan makin kuat dan untuk pengolahan dana pun Anda bisa berbagai macam variety,” lugasnya.
Seperti diketahui, BEI menetapkan akan mulai mencanangkan sistem electronic initial public offering (e-IPO) mulai Januari 2021 mendatang. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi mengatakan, selain memberikan kemudahan terhadap calon emiten bursa, sistem e-IPO juga memberikan kemudahan bagi investor retail yang ingin berinvestasi di pasar perdana.
“Sistem e-IPO membuat investor retail bisa membeli di pasar perdana. Investor retail bisa membeli 15 persen di pasar perdana, supaya partisipasi retail lebih terakomodir. Bisa langsung beli di broker atau ke situs yang disediakan langsung oleh bursa,” terangnya. (RO/OL-09)
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Platform AKSes.KSEI memungkinkan investor untuk melihat kepemilikan investasi pasar modal.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved