Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH mencetak sejarah di Piala Asia U-17, Tim Nasional Indonesia U-17 kini bersiap menghadapi ujian sesungguhnya: duel klasik Asia kontra Korea Utara di babak delapan besar Piala Dunia U-17. Pertandingan krusial ini akan digelar pada 14 April mendatang dan menjadi titik balik bagi Garuda Muda untuk membuktikan mereka layak diperhitungkan di panggung dunia.
Indonesia tampil luar biasa di fase grup. Bermain di Grup C, anak-anak asuh pelatih Nova Arianto menunjukkan mental juara dengan dua kemenangan impresif. Kemenangan pertama datang atas rival kuat Asia Timur, Korea Selatan, dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia bisa mengalahkan siapa pun.
Momentum positif itu berlanjut saat Indonesia melibas Yaman 4-1 dalam pertandingan kedua. Kombinasi kepercayaan diri, kerja sama tim, dan eksekusi yang matang membawa Indonesia ke puncak klasemen Grup C. Hasil ini memastikan mereka keluar sebagai juara grup, sekaligus menghindari pertemuan dengan tim-tim unggulan lainnya di babak awal knockout.
Namun, tantangan lebih besar menanti: Korea Utara. Lawan tangguh yang punya tradisi kuat di level U-17. Tim ini pernah meraih dua kali gelar juara Piala Asia U-17, yakni pada 2010 dan 2014. Di sisi lain, pencapaian terbaik Indonesia dalam ajang ini adalah finis di posisi keempat pada tahun 1990.
Pertarungan Indonesia vs Korea Utara diprediksi akan berlangsung sengit. Dua tim Asia dengan gaya permainan kontras—Indonesia dengan permainan cepat dan dinamis, Korea Utara dengan ketahanan fisik dan disiplin taktik—akan saling menguji di atas lapangan. Bagi Garuda Muda, laga ini bukan hanya soal tiket semifinal, tapi juga pembuktian bahwa generasi baru Indonesia bisa bersaing dengan raksasa Asia lainnya.
Laga ini juga penting sebagai pemanasan menjelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Indonesia telah mengamankan satu tempat di turnamen tersebut bersama tujuh tim Asia lainnya, dan hasil di pertandingan kontra Korea Utara akan menjadi barometer kesiapan skuad muda ini.
Dengan semangat juang yang tak pernah padam dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, Garuda Muda siap mengepakkan sayap lebih tinggi. Saatnya tunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar kuda hitam, tapi pesaing serius di peta sepak bola dunia. (Instagram/Z-2)
JAWA Barat sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Stadion Si Jalak Harupat, di Soreang, Kabupaten Bandung, akan menjadi salah satu lokasi pertandingan.
Sejumlah mekanisme pengamanan selama perhelatan pertandingan telah disepakati oleh tim.
Kami targetkan 20 ribu penonton bisa hadir di stadion setiap harinya
Pengujian dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan kinerja sistem proteksi kebakaran
Untuk itu, Pemkab Bandung dan panitia dari FIFA menyediakan areal parker penonton di dua titik lokasi, yakni di kawasan Gedong Budaya Soreang (GBS) dan kawasan kantor Pemkab Bandung
Momen Piala Dunia U-17 menjadi ajang promosi pariwisata dan pemasaran UMKM, sehingga berdampak terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan Masyarakat
TIMNAS U-17 Indonesia akan melakoni laga pertamanya di Piala Asia U-17 2025, Jumat (4/4) malam ini, melawan Korea Selatan U-17.
Hasil ini menjadi modal berharga bagi tim asuhan Nova Arianto dalam mengarungi ketatnya persaingan di Grup C Piala Asia U-17
Kemenangan penting dalam upaya mengejar target lolos ke Piala Dunia U-17 itu menjadi bukti dari kerja keras seluruh tim, bukan individu.
Kemenangan di laga perdana melawan tim unggulan seperti Korsel tentu menjadi dorongan motivasi Timnas U-17 untuk pertandingan selanjutnya.
PELATIH Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto meminta kepada penggawa Garuda Muda untuk menghindari penggunaan media sosial.
Mantan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong ditunjuk sebagai Wakil Presiden Federasi KFA. STY sempat memberikan penilaian kekalahan Korea Selatan dari Timnas Indonesia U-17
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved