Ranieri Murka! Kritik Pedas untuk Wasit Usai Roma Ditahan Porto

Thalatie K Yani
14/2/2025 06:35
Ranieri Murka! Kritik Pedas untuk Wasit Usai Roma Ditahan Porto
Claudio Ranieri melontarkan kritik tajam terhadap wasit Tobias Stieler usai hasil imbang 1-1 antara AS Roma dan FC Porto di leg pertama play-off Liga Europa.(TNT Sport)

CLAUDIO Ranieri belum pernah semarah ini saat mengkritik wasit Tobias Stieler dalam hasil imbang 1-1 Roma melawan FC Porto. "Dia hanya menunggu sesuatu terjadi untuk memberi mereka kemenangan. Bagaimana bisa UEFA menugaskannya?"

Giallorossi unggul tepat sebelum turun minum ketika Zeki Celik menyelesaikan sebuah serangan rapi dari sudut sulit.

Roma tampak mengendalikan permainan hingga dua kejadian buruk terjadi berturut-turut. Tendangan Francisco Moura membentur Tommaso Baldanzi, mengecoh kiper Mile Svilar, dan beberapa saat kemudian Bryan Cristante mendapat kartu kuning kedua yang membuatnya diusir dari lapangan.

Meskipun begitu, Roma tetap bertahan dan membawa pulang hasil positif di leg pertama play-off Liga Europa. Mereka kini bersiap untuk pertandingan penentuan di Stadio Olimpico pada Kamis, 20 Februari.

Ranieri tampak murka setelah peluit akhir, bergegas masuk ke lapangan untuk mencegah para pemainnya terlibat masalah lebih lanjut dengan wasit. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kinerja tim wasit.

"Kami sudah meminta pergantian pemain, asisten wasit tahu akan ada pergantian," kata Ranieri, merujuk pada situasi saat Porto menyamakan skor melalui serangan cepat setelah tendangan sudut Roma.

"Saya pikir ini adalah pertandingan yang luar biasa, kami datang ke sini untuk menang, kami bermain sangat baik, dan saya senang dengan performa para pemain."

Ranieri Menuntut Penjelasan UEFA Terkait Stieler

Ranieri kemudian berbicara langsung ke kamera, mengirimkan pesan kepada kepala wasit UEFA, Roberto Rosetti, dan mengkritik wasit asal Jerman, Tobias Stieler.

"Saya tidak bisa menerima bagaimana mungkin Tuan Rosetti, yang dikenal sebagai sosok jujur dan terhormat, mengirim wasit seperti ini ke Porto? Dari 22 pertandingan yang dia pimpin, tim tamu hanya mendapat sembilan hasil imbang! Sisanya semua dimenangkan tim tuan rumah," ujar Ranieri kepada Sky Sport Italia.

"Anda adalah orang yang terhormat, tapi apakah Anda tahu ini? Suasananya panas, tekanan dari suporter begitu besar, dan wasit ini seakan berpihak pada mereka. Mengapa dia ditugaskan dalam laga ini? Saya tidak mengerti."

Stieler memberikan delapan kartu kuning kepada pemain Roma, termasuk satu kartu merah dan mengusir seorang staf Ranieri dari area teknis, sementara Porto hanya mendapat tiga kartu kuning.

"Dia terus mengancam akan memberikan kartu kepada beberapa pemain, lalu benar-benar memberikannya kepada yang lain. Menurut saya, dia hanya menunggu sesuatu terjadi di kotak penalti agar bisa memberi kemenangan kepada mereka," lanjut Ranieri.

"Itu sudah jelas. Inilah alasan para pemain kesal, karena tidak seharusnya hal seperti ini terjadi."

Apakah Ranieri Merasa Wasit Memihak Porto?

"Apakah saya merasa dia berpihak? Saya sudah memperingatkan pemain, jangan pernah protes! Karena begitulah cara dia memimpin pertandingan. Dia pikir dia sudah melakukan tugasnya dengan baik, tapi delapan kartu kuning untuk kami, satu kartu merah… Beberapa memang pantas, jangan salah paham, tetapi Anda tidak bisa memprovokasi pemain sejak awal pertandingan seperti ini."

Ranieri juga menjelaskan alasannya masuk ke lapangan setelah peluit akhir: "Saya tidak ingin pemain-pemain saya bahkan menyapanya. Dia tidak pantas untuk disapa," tegasnya. "Melihat sesuatu seperti ini di panggung internasional… Sudahlah, kita lanjut ke pertandingan berikutnya."

Pelatih veteran ini juga mengkritik tren di sepak bola modern, terutama soal pemain yang mudah berpura-pura cedera. Ia menyoroti insiden di mana Manu Kone mendapatkan kartu kuning meski melakukan tekel bersih.

"Saya muak melihat pemain-pemain yang berteriak dan memegangi wajah seolah-olah mereka dipukul. Saya katakan, gunakan VAR untuk menghukum mereka yang berpura-pura jatuh, kalau tidak, kita tidak bisa bermain sepak bola lagi. Mereka kena sedikit di perut, tapi berteriak sambil memegang wajah. Ini bukan sepak bola!"

"Singkatnya, para pemain tampil luar biasa, saya sangat senang, dan kemudian segalanya berakhir seperti ini. Sudahlah, kita lanjut saja." (football-Italia/Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya