Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT politik Hendri Satrio menilai timnas Indonesia perlu bekerja keras untuk dapat mengimbangi Jepang pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (15/11).
Hal itu disampaikan sosok yang akrab disapa Hensa tersebut dalam menanggapi nuansa optimistis sebagian publik sepak bola Tanah Air bahwa tim Garuda akan mampu menundukkan Jepang.
"Ini mohon maaf ya, kalau seri aja sudah bagus banget, kalah 1-0 aja juga bagus banget," kata Hensa seperti dikutip dari akun Instagram Lalu Mara Satriawangsa @lalumarasatriawangsa.
Namun, Hensa pun berharap Indonesia bisa menampilkan permainan terbaik saat bertanding melawan Jepang nanti.
"Kalau menang nih, gempar sepak bola Asia bahkan dunia, ini berarti perubahan yang dilakukan terbukti sukses, insya Allah lah menang," pungkasnya.
Senada dengan Hensa, pengamat sepak bola Tommy Welly menilai tidak akan mudah bagi Indonesia untuk dapat menahan imbang Jepang.
Sosok yang akrab disapa Bung Towel itu mengakui bahwa timnas Indonesia kini memiliki kualitas pemain yang bagus. Namun di sisi lain, tim Samurai Biru juga memiliki pemain-pemain level dunia di skuadnya.
"Lawan Jepang tidak mudah, untuk seri aja tidak mudah, apa lagi untuk menang. Saya bicara dari sudut pandang teknis, kondisi Jepang sekarang dan kondisi Indonesia sekarang," kata Bung Towel seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Ia pun berpendapat Pelatih Shin Tae-yong harus membuktikan timnas Indonesia dapat memberikan hasil lebih baik dengan bekal keberadaan para pemain naturalisasi.
"Harapan saya adalah Shin Tae-yong membuktikan kualitas yang dia punya, kalau dia sudah dikasih materi sedemikian rupa, apa yang dia bisa racik dari materi itu? Apa yang dia bisa maksimalkan dari materi itu? Apakah hanya duduk di belakang parkir bis? Kalau itu apa bedanya dengan era-era sebelumnya?" kata Bung Towel.
Timnas Indonesia terakhir kali bertemu dengan timnas Jepang pada pertandingan Grup D Piala Asia 2024 pada Januari. Saat itu pasukan Garuda takluk 1-3 dengan satu-satunya gol pelipur lara dibukukan oleh Sandy Walsh. (Ant/Z-6)
TIM Nasional (Timnas) Indonesia berjumpa dengan Brunei Darussalam dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta Pusat pada Kamis (12/10).
Jalan untuk tampil di Piala Dunia tak mudah. Tapi kemenangan melawan Brunei pada leg pertama setidaknya membuka asa menuju jalan terjal panjang menuju Paris 2026.
Lima dari enam gol skuat Garuda di cetak dua penyerang Indonesia. Muhammad Dimas Drajad mencetak tiga gol serta Ramadhan Sananta menorehkan dua gol. Hasil ini menempatkan Dimas Drajad menjadi
Skuad Garuda sudah memulai persiapan menghadapi laga leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama di Stadion Hasanah Bolkiah 17 Oktober mendatang.
Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan menjalani latihan perdana di Brunei pada Sabtu (14/10) untuk mempersiapkan diri menjalani laga kedua.
Timnas Indonesia fokus latihan penyerangan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi Brunei yang bermain cukup dalam di pertahanan sendiri.
Hingga saat ini, lanjut juru taktik asal Korea Selatan (Korsel) itu, baru ada dua pemain yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu Sandy Walsh (Belanda) dan Jordi Amat (Spanyol).
Sandy Walsh dan Jordi Amat sangat antusias untuk segera menjadi WNI. Tidak hanya itu, keluarga mereka juga disebut terharu menerima kunjungan mereka.
"Kedua pemain yang tengah menjalani proses naturalisasi sudah tiba dengan selamat di Jakarta. Terima kasih untuk semua pihak yang membantu kedatangan mereka ke sini,"
Jordi dan Sandy mengikuti uji medis di salah satu rumah sakit di Jakarta, Selasa (17/5). Proses itu berlangsung selama sekitar empat jam.
"Kalau urusan administrasi dari negara selesai, mereka masih harus mengubah asosiasi sepak bola mereka, masing-masing dari Asosiasi Sepak Bola Spanyol dan Belanda. Itu syarat dari FIFA."
Setelah dari Setneg, proses selanjutnya adalah persetujuan dari DPR dan akan dikembalikan ke Setneg untuk dikeluarkan Keputusan Presiden
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved