Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MANTAN pelatih Timnas Inggris, Sven-Göran Eriksson menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-76 tahun setelah melawan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
Dalam beberapa tahun terakhir Sven-Göran Eriksson didiagnosa mengidap Kanker Pankreas. Tentunya semasa hidupnya, ia bukanlah sembarangan pelatih, kiprahnya di dunia kepelatihan tidak main-main.
Bahkan, Sven-Göran Eriksson tidak hanya melatih Timnas Inggris saja. Selama hidup, ia sudah melatih belasan tim nasional hingga klub.
Baca juga : Mantan Pelatih Inggris Sven-Goran Eriksson Mengidap Kanker, Sisa Hidupnya Satu Tahun
Sven-Göran Eriksson adalah pria kelahiran Sunne, Swedia, 5 Februari 1948. Ia juga menghembuskan napas terkahirnya di negara kelahirannya, Bjorkefors, 26 Agustus 2024.
Selain menjadi pelatih, Sven-Göran Eriksson juga merupakan pemain yang bermain di posisi bek kanan.
Pria dengan tinggi 178 sentimeter ini pada tahun 1966 sampai 1971 sempat memperkuat Torsby IF, yang merupakan klub pertamanya selama berkarir.
Baca juga : Diisukan Gantikan Gareth Southgate, Ange Postecoglou: Saya tidak Tahu
Lalu di tahun 1971-1972 ia bermain di SK Sifhalla, pada tahun 1972 hingga 1973 Sven-Göran Eriksson bermain di KB Karlskoga Fotboll, dan yang terakhir ia bermain di Vastra Frolunda IF di tahun 1973-1975.
Sepanjang karirnya, Sven-Göran Eriksson hanya bermain untuk empat klub saja, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pelatih selang dua tahun massa pensiunnya.
Di tahun 1977-1978 Sven-Göran Eriksson mulai melatih Dangerfors IF, lalu tahun 1979-1982 ia melatih IFK Goterborg.
Baca juga : Mantan Pelatih Jerman Joachim Low Tertarik Gantikan Southgate di Inggris
Pada tahun 1982 sampai 1984 Sven-Göran Eriksson menjadi pelatih Benfica. Lalu ia pindah ke Italia di tahun 1984-1987 untuk melatih AS Roma.
Masih di Italia, Sven-Göran Eriksson pun pindah ke Fiorentina dari tahun 1987-1989. Lalu, ia sempat kembali melatih Benfica di tahun 1989 sampai 1992.
Tetapi, tahun selanjutnya 1992-1997 Sven-Göran Eriksson kembali ke Italia untuk melatih Sampdoria. Lalu ia pindah ke Lazio di tahun 1997-2001.
Baca juga : Jurgen Klopp Keluar dari Bursa Pelatih Inggris
Di tahun selanjutnya Sven-Göran Eriksson tidak melatih klub kembali, ia memutuskan untuk menjadi pelatih tim nasional.
Pertama kalinya Sven-Göran Eriksson menjadi pelatin tim nasional adalah Inggris di tahun 2001 sampai 2006. Usai menjadi pelatin Timnas Inggris, ia melatih Manchester City di tahun 2007-2008.
Lalu Sven-Göran Eriksson menjabat sebagai pelatih Timnas Meksiko di tahun 2008-2009, iapun dipecat dan direkrut untuk menjadi pelatih Timnas Pantai Gading di tahun 2010.
Di Pantai Gading, Sven-Göran Eriksson hanya bertahan satu tahun saja, selanjutnya ia melatih Leicester City di tahun 2010 sampai 2011. Pada tahun 2013-2014 Sven-Göran Eriksson melatih Guangzhu R&F.
Selanjutnya Sven-Göran Eriksson menjadi pelatih Shanghai SIPG di tahun 2014 sampai 2016. Lalu ia menjadi pelatih Shenzhen di tahun 2016 sampai 2017.
Di penghujung karirnya, Sven-Göran Eriksson menjadi pelatih Timnas Filipina di tahun 2018 hingga 2019. Hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun.
Dalam film dokumenter Amazon Prime Video Sport, Sven-Göran Eriksson sempat mengatakan bahwa dirinya sudah pasrah dengan Kanker Pankreas yang dideritanya itu.
"Aku tidak merasakan sakit... tapi aku tahu itu ada," kata Sven-Göran Eriksson.
Hingga akhirnya, Sven-Göran Eriksson pun harus menghembuskan napas terakhirnya di Bjorkefors, Swedia pada 26 Agustus 2024. (Z-12)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Eng Hian mengatakan bahwa Marleve memilih mundur karena alasan pribadi. Posisinya akan digantikan Harry Hartono.
Aksi Kim memperlambat tempo permainan sekaligus memengaruhi mental para pemain Indonesia.
PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov).
Fiorentina disebut-sebut akan mengumumkan penunjukan Pioli secara resmi pada Sabtu (12/7) waktu setempat.
Brentford FC secara resmi mengumumkan bahwa Keith Andrews akan menjadi pelatih kepala. Ia mengambil alih posisi Thomas Frank yang hengkang ke Tottenham Hotspur awal bulan ini.
Nottingham Forest resmi memperpanjang kontrak pelatih kepala mereka, Nuno Espirito Santo, hingga 2028. Pengumuman itu disampaikan klub pada Sabtu (21/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved