Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PELATIH timnas Turki Vincenzo Montella mengaku tetap bangga kepada timnya meskipun mereka baru saja tersingkir dari perempat final Euro 2024 setelah dikalahkan Belanda dengan skor 1-2 di Stadion Olimpiade Berlin, Minggu (7/7) dini hari WIB.
Turki mencapai babak delapan besar kompetisi besar untuk pertama kalinya sejak 2008 dan mengungguli Belanda di Berlin melalui sundulan Samet Akaydin pada babak pertama sebelum kemudian tim Oranye membalikkan keadaan melalui gol Stefan de Vrij dan gol bunuh diri Murt Muldur di babak kedua.
"Tim bermain dengan semangat yang hebat, semangat Turki. Meskipun kalah, masyarakat Turki mencintai kami," kata Montella, Minggu (7/7).
Baca juga : Vincenzo Montella Tegaskan Kemenangan Turki Atas Austria bukan Hanya karena Taktik
"(Para pemain) membuat kami bangga memainkan Piala Eropa 2024 ini. Saya akan menambahkan sesuatu yang lain, setelah Euro ini, Turki akan dipandang dengan pandangan berbeda di masa depan, mungkin dengan lebih banyak rasa hormat," lanjutnya.
Montella mengatakan meski timnya menyia-nyiakan keunggulan mereka dan tidak mampu menahan serangan Belanda di babak kedua, menurutnya tidak ada waktu untuk menyalahkan diri sendiri.
"Lebih baik pada saat ini untuk menyoroti apa yang telah berjalan dengan baik," tegasnya.
Baca juga : Vincenzo Motella Tegaskan Timnas Turki Sukses Bungkam Kritik
"Saya tidak menyesal, para pemain juga seharusnya tidak menyesal. Kami memenangkan tiga pertandingan di Euro jadi kami menyamai rekor Turki sebelumnya," lanjut Montella.
Pemain kunci Turki yang bermain untuk Real Madrid pada turnamen ini, Arda Guler, menurutnya akan memiliki masa depan cerah.
"Dia memainkan Euro yang hebat. Dia belum berusia 20 tahun, masa depan cerah baginya dan pengalaman ini akan membuatnya menjadi pemain yang jauh lebih baik," pungkas Montella. (Ant/Z-1)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Timnas Inggris membukukan kemenangan 2-0 atas timnas Rep Irlandia dan timnas Finlandia di dua laga pertama bersama Carsley dengan Jack Grealish mencetak gol di laga melawan Finlandia.
Penjaga gawang Jerman yang telah berada di klub itu selama 10 tahun, dianggap paling berpengalaman dan memegang peran paling penting dalam skuad.
Fermin Lopez bergabung dengan timnas Spanyol kala menjadi juara Euro 2024 dan kemudian meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Lee Carsley berhasil membawa timnas Inggris U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2023 untuk pertama kalinya dalam 39 tahun terakhir.
Hukuman ini dijatuhkan UEFA terkait nyanyian Morata dan Rodri yang menyebutkan Gibraltar adalah bagian dari Spanyol, yang dilakukan pada perayaan gelar juara Euro 2024.
Pascal Gross merupakan penggemar Borussia Dortmund sejak masih kecil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved