Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
WAKIL Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan bahwa PSSI terus membangun sepak bola putri melalui sinergi dengan berbagai pihak.
"Kami sangat senang dan berterima kasih terhadap berbagai pihak yang bersedia menggelar turnamen sepak bola putri. Jangan bosen bersinergi dengan PSSI," kata Ratu Tisha seperti dilansir dari Antara.
Ia mengakui pembinaan sepak bola putri memang belum menyeluruh karena baru ada di beberapa provinsi.
Baca juga: Supersoccer Arena, Bangkitkan Sepak Bola Putri Menuju Prestasi Dunia
Sementara untuk jenjang pembinaannya, kata dia, juga harus dibenahi, mulai dari setiap kompetisinya hingga setiap ekosistem antara klub dan sekolah.
Adanya inisiatif swasta membangun ekosistem sepak bola putri, kata dia, sangat disambut dengan baik karena nantinya akan ada pembenahan yang dimulai dari sinergi dengan sekolah. Sehingga level bawah ini bisa mencakup area yang jauh lebih besar, dengan satu tujuan mengenalkan sepak bola kepada putri.
"Hal terpenting, membuat mereka senang bermain sepak bola. Setelah itu barulah tugas selanjutnya menjaga kelangsungan ekosistemnya," ujarnya.
Menurut dia hal ini merupakan satu sistem yang harus dipromosikan bersama-sama untuk membiasakan kaum hawa memiliki kepercayaan diri yang baik dan mereka percaya diri bermain dengan laki-laki, meskipun nantinya di usia tertentu harus berpisah.
Baca juga: Kiprah 50 Madrasah Ibtidaiyah dalam Pengembangan Sepak Bola Putri di Kudus
Dalam beberapa pembicaraan, kata Tisha, bahwa ekosistem pemain sepak bola putri tidak akan tumbuh ketika tidak ada ekosistem pelatih yang baik dan ekosistem wasit yang baik.
"Hal itu pun harus menjadi salah satu terintegrasi, bahwa pelatih, wasit, dan pemain harus berkembang di bawah," ujarnya. (Z-6)
Tahun ini, MLSC diselenggarakan di sepuluh kota, dengan Malang (Jawa Timur) dan Bekasi (Jawa Barat) sebagai dua kota tambahan.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Seleksi pemain akan mengacu pada performa para pesepak bola muda yang tampil di ajang Piala Pertiwi 2025.
Turnamen pramusim dirancang untuk diikuti oleh empat klub, yang akan menjadi fondasi awal sekaligus kerangka pengembangan liga secara menyeluruh.
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Iris De Rouw menjadi salah satu dari empat pemain naturalisasi baru yang diproyeksikan memperkuat skuad asuhan Satoru Mochizuki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved