Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
FIFA telah resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pengamat Sepak Bola nasional Sigit Nugroho mengatakan kegagalan tersebut sangat berdampak secara psikologis bagi mental para pemain karena pupusnya mimpi mereka tampil di pentas dunia.
FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia setelah pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Presiden FIFA Infantino di Zurich. Pertemuan ini dilakukan buntut munculnya penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Anehnya, beberapa nama tersebut, yang awalnya santer menolak timnas Israel, belakangan ini, menyatakan menyesali keputusan FIFA membatalkan kejuaraan sepak bola sejagat itu. Meski demikian, impian skuat Garuda muda Indonesia tampil di Piala Dunia kini tinggal mimpi.
Baca juga: Sentimen Pembahasan Ganjar Pranowo 90% Negatif Akibat Batalnya Piala Dunia U-20
“Tentu seperti halnya mayoritas masyarakat sepak bola Indonesia, saya kecewa, terlebih penolakan politisi ini seperti di-setting, sebab dekat dengan tahun politik," kata Sigit kepada wartawan, Minggu (2/4).
"Jika alasannya mengikuti jejak Bung Karno, situasinya berbeda. Memang spirit membela negara terjajah tetap dan tidak berubah, tapi tekanan dan bentuk perjuangannya bisa berbeda,” tambahnya
Dikatakan Sigit, para pemain Timnas U-20 merasa terpukul, kecewa dan bahkan marah dengan keadaan yang dialaminya.
Baca juga: Protes Gubernur Koster, Pecinta Sepak Bola Bali Geruduk DPRD
Di antaranya Hokky Caraka dan Arkhan Fikri. Mereka mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 melalui media sosialnya masing-masing.
“Menurut saya, wajar jika mereka bereaksi demikian, semoga tidak sampai terpukul. Jika memang berkualitas lolos kualifikasi Piala Dunia senior pun mungkin. Percaya diri lebih baik, bukankah Hokky Caraka dan kawan (pemain timnas) pernah bermain ketat saat bertemu Uzbekistan dan Irak, yang notabene finalis Piala Asia U-20?" ujarnya
Lanjut Sigit, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini harus dijadikan pelajaran di masa yang akan datang demi perubahan dan kemajuan sepak bola.
Sebab, Sigit menilai gagalnya Indonesia tampil di Piala Dunia U-20 sebagai tuan rumah tidak boleh mengubur harapan Indonesia untuk mencoba tampil kembali di kancah internasional.
“Jika betul Indonesia ingin berbenah toh masih ada jalur ikut Piala Dunia di tingkat kelompok umur maupun senior sekalipun. Memang jalur tuan rumah lebih jelas, tapi siapapun paham itu bukan dilandasi oleh kualitas tim. Masih ada jalur kualifikasi,” ucapnya.
Dijelaskan Sigit, sikap tegas Presiden Soekarno menolak Timnas Indonesia bertanding melawan Israel sebab ada 14 negara Arab yang akan marah dan Indonesia saat itu sedang butuh dukungan mereka (negara Arab) di PBB terkait kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.
“Kini tekanan itu tidak ada, bahkan petinggi Palestina pun berharap Indonesia tetap jadi tuan rumah Piala Dunia. Event ini jadi momentum bagus untuk menyuarakan pesan moral pada dunia. Misalnya membawa bendera Palestina di setiap Israel berlaga, juga menyampaikan standar ganda FIFA yang dikemas seolah spontan, suporter kita jago untuk soal ini,” jelasnya.
Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini tidak boleh menjadi alasan terpuruknya sepak bola Indonesia. Sigit yakin Erick Thohir dan jajarannya di PSSI akan mengambil langkah cepat agar sepak bola Indonesia tetap berjalan dan lebih baik dari tahun kemarin.
“Pak Erick Thohir baru saja memimpin PSSI beri beliau waktu. Setahu saya, Pak Erick dan Ratu Tisha, saya kenal sebagai tokoh yang bekerja dengan timeline jelas, mereka pasti paham mana yang masuk skala prioritas, termasuk membenahi kompetisi perlahan untuk mengasah talenta bola Indonesia, selain dimatangkan di liga domestik tak ada salahnya para talenta itu mencoba karir di banyak negara,” pungkasnya. (RO/Z-1)
Uni Emirat Arab (UEA) mendukung Indonesia untuk maju menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2027 atau FIFA World Cup U-20 2027.
Mantan Gubernur Bali I Wayan Koster meminta maaf ke masyarakat Bali dan Indonesia atas penolakan Piala Dunia U-20.
Senior dan Khalaili mencetak gol di 14 menit terakhir laga di Stadion Diego Maradona di La Plata untuk memastikan kemenangan Israel.
Cesare Casadei dan Simone Pafundi menjadi pahlawan Italia berkat gol yang mereka sumbangkan pada pertandingan melawan Korsel.
Israel sukses menahan gempuran Uruguay hingga menit 61 ketika tendangan Franco Gonzalez yang membentur tiang gawang disambar Duarte untuk menjebol gawang Israel.
PADA Jumat, 9 Juni 2023 pukul 00.30 dinihari WIB, laga FIFA U-20 World Cup 2023 di Argentina akan memasuki babak semifinal. Uruguay vs Israel menjadi laga pembuka.
MAJELIS Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis satu tahun penjara terhadap terdakwa mantan pemain Timnas U-20 Irfan Raditya.
PENGAMAT sepak bola nasional Kesit B Handoyo menilai Gerarld Vanenburg menjadi sosok yang tepat menggantikan Indra Sjafri di kursi pelatih timnas U-20 Indonesia.
Indra Sjafri gagal total dalam menakhodai Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025. Indonesia hanya berada di peringkat ketiga klasemen pada akhir fase grup dengan raihan 1 poin.
Timnas Indonesia gagal melaju ke fase gugur setelah menelan dua kekalahan pada dua laga pembuka mereka di Piala Asia U-20
Timnas U-20 Indonesia gagal melaju ke babak berikutnya usai kalah 1-3 dari timnas Uzbekistan pada pertandingan kedua Piala Asia U-20 2025.
Indonesia takluk dengan skor 1-3 dari Uzbekistan yang memastikan langkah Garuda Nusantara di ajang Piala Asia U-20 2025 terhenti di babak penyisihan grup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved