PEMIAN penyerang Romelu Lukaku menjadi penyelamat Inter Milan ketika gol semata wayangnya mengantarkan kemenangan atas Porto di leg pertama fase 16 besar Liga Champions.
Sempat bermasalah lantaran cedera dan isu kebugaran fisik, sang striker berjuluk Big Rom itu seakan menemukan momentum untuk bangkit.
Gol Lukaku ke gawang Porto pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (23/2) dini hari, menjadi gol kedua beruntunnya dalam satu pekan ini.
Pada lanjutan Serie A akhir pekan lalu dia juga menyumbang satu gol ke gawang Udinese yang mengakhiri pacekliknya.
Lukaku, yang masuk dari bangku cadangan di babak kedua mencetak gol di akhir laga dengan empat menit tersisa melalui sundulannya.
Pemain berusia 29 tahun itu berjuang melawan cedera sepanjang musim dan baru bisa mencetak gol pertamanya di Serie A akhir pekan lalu setelah mengalami paceklik sejak Agustus tahun lalu.
Baca juga: Lukaku Pastikan Inter Menang Tipis Atas Porto
"Menang adalah hal terpenting. Saya fokus mencoba melakukan yang terbaik untuk Inter. Saya senang dengan kemenangan ini, mari berharap kami bisa mempertahankannya," ucap striker timnas Belgia itu.
Skuad asuhan Simone Inzaghi berikutnya akan bertandang ke Portugal bulan depan melakoni leg kedua yang menjadi penentuan langkah Inter ke delapan besar.
Meski tipis, kemenangan membuka jalan bagi Inter untuk mencapai perempat final Liga Champions pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Inzaghi sadar betul posisi Inter belum aman karena Porto bakal habis-habisan pada leg kedua yang dimainkan di Stadion do Dragao.
"Ini sedikit keuntungan yang akan kami coba perhitungkan melawan tim dengan fisik yang bagus yang sudah terbiasa bermain di babak 16 besar dan perempat final. Ini kemenangan yang hebat," kata Inzaghi.
"Hasil yang pantas untuk apa yang kami lakukan di lapangan, tapi kami tahu ini belum selesai di sini dan leg kedua akan sulit," imbuhnya.
Di laga itu, Inter diuntungkan lantaran Porto harus bermain dengan 10 pemain setelah gelandang Otavio diusir dari lapangan pada menit ke-78 karena kartu kuning kedua.
Di awal laga, Inter seharusnya bisa unggul pada menit ke-13 ketika Federico Dimarco memberi umpan silang ke Lautaro Martinez tetapi sundulan striker Argentina itu masih membentur mistar.
Sementara itu, Porto juga memiliki sejumlah peluang emas hanya gagal dimaksimalkan.
"Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Kami menciptakan situasi di babak kedua di mana kami seharusnya lebih agresif, karena kami kurang menyelesaikannya," kata pelatih Porto, Sergio Conceicao.
"Inter bermain bagus, tapi jika kita melihat peluang di akhir pertandingan, saya pikir kita seharusnya mendapatkan hasil yang berbeda," tukasnya. (AFP/OL-09)